Bentuk Terima Kasih ke Yogyakarta, Pemilik Mebel Kayu Ini Hadiahi Sultan Meja Makan 100 Tahun

Dia memang bernazar akan memberikan hadiah pada Raja Keraton Yogyakarta tersebut.

Eleonora PEW
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 18:59 WIB
Bentuk Terima Kasih ke Yogyakarta, Pemilik Mebel Kayu Ini Hadiahi Sultan Meja Makan 100 Tahun
Rahman, pemilik mebel kayu, memperlihatkan meja makan berumur 100 tahun kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X di pembukaan Jiffina 2022 di JEC, Sabtu (20/08/2022). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Wajah Rahman berseri-seri saat Gubernur DIY Sri Sultan HB X mendekati tenant miliknya dalam Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (Jifffina) 2022 ke-6 di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (20/08/2022). Saat ditemui Sultan, pemilik mebel kayu CV Virgo asal Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut langsung menawarinya satu meja makan dari akar pohon jati berumur lebih dari 100 tahun untuk dibawa pulang secara gratis.

Pemberian tersebut merupakan cita-cita Rahman sejak lama. Selama mengikuti Jiffina sejak 2016 silam, dia memang bernazar akan memberikan hadiah pada Raja Keraton Yogyakarta tersebut hasil karya mebel miliknya.

Bukan tanpa alasan hal itu dilakukan Rahman yang sudah mengembangkan usahanya sejak 1999 silam. Rahman merasa Yogyakarta memberikannya rejeki yang luar biasa hingga dia bisa berada di titik kesuksesan saat ini di bisnis furtinure.

Meski berasal dari Jawa Tengah, dia diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai pameran di DIY. Pameran yang diikuti Rahman pun selalu menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Bahkan dia bisa mengekspor produk-produk mebelernya hingga ke berbagai negara.

Baca Juga:Bikin Syok, Seekor Bayi Tikus Merah Muda Jatuh di Meja Makan Pengunjung Restoran

"Pas technical meeting itu sama direktur [jiffina] sini [saya] sudah bilang, kalau saya ikut di sini lagi maka saya mau memberi satu meja makan untuk sinuwun [Sri Sultan HB X]," paparnya.

Meja makan yang dibuatnya dari kayu jati asal Cepu tersebut bukan sembarang meja. Dia sengaja membuatnya istimewa dan berkuailitas ekspor. Di pasar ekspor, harga meja tersebut berkisar US$ 500.

Pemberian tersebut, lanjut Rahman tanpa embel-embel apapun. Dia tulus ingin berterimakasih pada DIY yang sudah membesarkan usahanya.

"Jadi saya sangat gembira, dan diberi kesempatan terus ikut pameran. Ini bentuk rasa terimakasih, bukan ada embel-embel lainnya," paparnya.

Sementara Sultan yang mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas pemberian tersebut. Namun Sultan mengaku bingung dimana akan memajang meja makan tersebut. Saat melihat meja makan tersebut, dirinya tahu kayu jati yang jadi bahan meja makan tersebut memang sudah berumur tua.

Baca Juga:Mari Belajar dari Pilihan dan Table Manner Ratu Elizabeth II di Meja Makan

"Lha aku bingung arep masang nengdi (memasang dimana-red)," ungkapnya.

Terkait pameran furniture yang digelar selama tiga hari kedepan hingga Selasa (23/08/2022) ini, Sultam berharap akan ketangguhan usahawan di bidang mebeler untuk merespons produk luar ke pasar domestik yang terbuka. Selain itu mampu mengembangkan produk lokal yang unggul untuk bersaing di pasar global.

"Guna menjawabnya, kita perlu menerapkan konsep technovation, yang mengandung tiga aspek. Inovasi teknologi, technopreneurship dan manajemen teknologi dan marketing," paparnya.

Sultan menambahkan, penguasaan pada k emampuan inovasi teknologi, technopreneurship belumlah menjadi jaminan. Tanpa dukungan manajemen profesional, seringkali produk yang dihasilkan gagal dalam tahap komersialisasi di pasar.

Karena sering ditemukan, dari sisi teknologi dan inovasi banyak produk-produk kita yang unik. Tetapi saat bersaing di pasar global kalah karena kurangnya kemampuan teknologi.

"Pasar global menuntut skala ekonomi yang cukup dan kemampuan delivery yang tepat-waktu, selain dipenuhinya standar mutu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak