Mereka menunggu tak jauh dari lokasi kejadian dengan sudah membawa alat-alat seperti senjata tajam, senjata pemukul, molotov hingga mercon.
"Memang ada rencana awal untuk kisruh. Barang bukti selanjutnya ditemukan terpisah. Ada yang disimpan dalam sebuah mobil dekat lokasi dan beberapa tempat lain," imbuhnya.
Kendati seluruh tindakan tersangka telah direncanakan sebelumnya, pihaknya belum dapat begitu saja menerapkan pasal 340 KUH Pidana terkait pembunuhan berencana.
"Kami masih akan terus mendalami, pemeriksaan masih berlanjut. Proses ini juga melibatkan kejaksaan dan pihak-pihak lain. Masih terus kami dalami," lanjut Ronny.
Hingga kini, masih belum diketahui serangan apa yang paling fatal hingga menyebabkan salah satu korban meninggal dunia. Tetapi secara kasat mata, terlihat sejumlah perlukaan dialami korban, di beberapa bagian tubuh. Seperti leher dan lainnya.
Ronny menerangkan, kematian yang diawali oleh ricuh antarsuporter sepakbola bukan kali pertama terjadi bahkan sudah berulang.
Demikian pula yang terjadi di dekat swalayan Tambakbayan, dan mengakibatkan seorang suporter bernama Tri Fajar Firmansyah meregang nyawa, awal Agustus lalu.
"Apa setiap ada pertandingan bola PSS, PSIM harus ada korban meninggal dunia? Kan gak mau kita, insyallah akan kami dalami sampai seakar-akarnya," ujarnya.
"Tidak ada intervensi, tidak ada tebang pilih," tegas dia.
Baca Juga:Suporter PSS Sleman Tewas, Wabup Minta Pertandingan Tak Digelar Terlalu Malam
Wakapolres Sleman Kompol Andhyka Donny meminta kepada suporter di Kabupaten Sleman agar tidak terprovokasi dan tetap menjaga kamtibmas.
Ia berterima kasih untuk para suporter yang hingga kini tak terprovokasi dan bisa menahan diri.
Sebelumnya diberitakan, jajaran Satuan Reskrim Polres Sleman menangkap 12 orang tersangka penganiayaan yang menyebabkan satu di antara korbannya meninggal dunia. Satu di antara tersangka merupakan anak berusia 17 tahun.
Perbuatan 12 orang itu menyebabkan seorang suporter PSS Sleman meninggal dunia, berinisial AEP (18), warga Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Minggu (28/8/2022) 00.15 WIB.
Kontributor : Uli Febriarni