Budayawan Dukung Baju Adat Jadi Seragak Sekolah: Jangan Cuma Hangat-Hangat Tahi Ayam

Selain itu, kata dia, penggunaan pakaian adat sebagai seragam sekolah juga sejiwa dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Eleonora PEW
Jum'at, 21 Oktober 2022 | 14:44 WIB
Budayawan Dukung Baju Adat Jadi Seragak Sekolah: Jangan Cuma Hangat-Hangat Tahi Ayam
Budayawan Indonesia asal Kabupaten Banyumas, Ahmad Tohari di kediamannya, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas. [Suara.com/Anang Firmansyah]

Dengan demikian, kata dia, ciri-ciri kebanyumasan bisa tertanam pada anak-anak SMA Negeri 2 Purwokerto maupun siapa saja yang lewat pintu gerbang itu.

Ia mengaku sengaja menggunakan bahasa Jawa Banyumasan, bukan bahasa Indonesia dalam tulisan tersebut karena saat ini kedaerahan tidak lagi menjadi bahaya perpecahan.

"Kalau dulu mungkin tahun-tahun 1960-an ke bawah seperti itu (kedaerahan menjadi bahaya percepecahan, red.), sehingga persatuan Indonesia dinyatakan dengan bahasa nasional yang kuat," katanya.

Akan tetapi saat sekarang, kata dia, bahasa Indonesia sudah sangat dominan, sehingga bahasa daerah harus dijaga kelestariannya.

Baca Juga:Ini Dia Aturan Seragam Sekolah Terbaru menurut Kemendikbud

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 50 Tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, ada tiga jenis seragam sekolah yang digunakan siswa SD hingga SMA, yakni pakaian seragam nasional, pakaian seragam Pramuka dan pakaian adat.

Penggunaan pakaian adat ini diatur dalam Pasal 10 Ayat 3 yang menyebutkan bahwa pakaian adat digunakan peserta didik pada hari atau acara adat tertentu. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak