Meski tak dapat membuatkan drainase khusus karena keterbatasan waktu, mereka akan mengeruk tanah sebagai jalan air yang melimpas dari atap lapak. Selain itu, air juga akan dialirkan menuju ke sungai, tak jauh dari area transit.
"Kalau masalah banjir sih tidak, kalau genangan saat hujan mungkin iya. Karena luasan penampang dan volume air yang bisa ditampung di sana," ucapnya.
Diperkirakan pedagang pasar Godean berada di kawasan transit hanya sampai Mei 2023, kemudian akan pindah ke relokasi. Maka untuk itu, Disperindag dan pelayanan pasar juga bersiap untuk mendata nama pedagang dan lokasi pindah mereka di kawasan relokasi. Baik itu pedagang yang akan dipindah ke pasar Kowen Sidokarto, Pasar Kuliner Belut, pasar Hobbies.
Relokasi Menggunakan Dana Sekitar Rp12 Miliar
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Tradisional Disperindag Sleman, Raminto menyebutkan, anggaran relokasi terbagi menjadi biaya pematangan lahan yang saat ini sudah dilakukan, sekitar Rp2,3 miliar. Anggaran pembangunan fisik sarpras relokasi Rp10 miliar.
"Kami berharap bisa kurang dari itu," terangnya.
Di relokasi, sarpras lapak sementara bagi pedagang dibangun dengan baja ringan, galvalum dan lebih bagus dari lapak transit.
Pasar Godean Bakal Punya Pujasera Dan Ruang Kerja Bersama
Kepala UPT Pelayanan Pasar Wilayah 1, Robertus Esthi Raharja mengungkap, setelah direvitalisasi bangunan Pasar Godean tidak akan kalah dengan mal. Sehingga, selain menjadi lokasi perniagaan, pasar itu bisa menjadi alternatif destinasi wisata.
Baca Juga:Dukung Ekonomi Kerakyatan Desa, Wakil Bupati Sleman Buka Ngayogjazz 2022 di Cibuk Kidul
"Iya dong, rugi kalau diberi anggaran revitalisasi Rp14 miliar hanya jadi pasar," terang Esthi.