SuaraJogja.id - Brasil sedang mengincar gelar juara Piala Dunia keenam dalam sejarah di Qatar dan kabarnya mereka akan disemangati oleh salah seorang penggemar yang memiliki enam jari di tangannya.
Tim Samba Brasil memulai pertandingannya Piala Dunia di Qatar 2022 mereka pada Kamis malam (24/11/2022) melawan tim favorit kedua Grup G Piala Dunia, Serbia.
Kendati demikian salah seorang penggemar dengan pemilik enam jari di tangannya berharap tim Samba Brasil mendapatkan jalan keburuntungan untuk membawa trofi Piala Dunia untuk yang keenam kalinya bagi Negaranya.
Almeida Thome lahir dengan jari ekstra di kedua tangannya dan sangat menginginkan negaranya merayakan gelar juara Piala Dunia keenam sesuai dengan tambahan jarinya.
"Setiap orang yang mengenal saya dan tahu bahwa saya memiliki enam jari di setiap tangan, mereka memanggil saya Hexa," ucap pria berusia 45 tahun itu.
Brasil terakhir kali mengangkat Trofi Piala Dunia pada musim panas 2002 tetapi gagal melewati perempat final sebanyak tiga kali dari empat turnamen terakhir.
Tapi Almeida Thome menikmatinya dan dia dengan bangga mengangkat salah satu tangannya tinggi-tinggi, pada saat bersamaan Brasil memperpanjang rekor kemenangan Piala Dunia mereka.
"Setiap kali ada cangkir, saya merasa cemas. Harapannya bisa melakukan tanda Hexa hanya dengan satu tangan dengan judul baru," harapnya kepada skuat Brasil di Piala Dunia Qatar dengan menggunakan kalimat filosofis.
Piala Dunia 2022 di Qatar akan menjadi kesempatan terakhir Tite sebagai pelatih Brasil. Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, pria berusia 61 tahun itu menyinggung kekuatan Brasil pada tahun 2018.
Baca Juga:Berjaya Bareng Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo Ogah Ingat-ingat Manchester United Lagi
“Kami menyadari setelah (Piala Dunia) Rusia, bahwa kami harus mengubah Selecao. Kami kehilangan Dani (Alves) dan Renato (Augusto) sebelum turnamen dan Neymar bukan dalam kondisi sepenuhnya fit karena dia sedang cedera, jadi kami harus membangun tim baru selama turnamen," ungkapnya.
“Sekarang benar-benar berbeda. Jika kami kehilangan seorang pemain, kami lebih tahu bagaimana menghadapinya. Pada 2018 kami tidak punya cukup waktu untuk mengenal para pemain luar dalam, tetapi sekarang kami memiliki waktu bersama mereka," imbuhnya dengan percaya diri.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia