SuaraJogja.id - Seorang mahasiswa berinisial DAP (19) warga Bantul ditemukan tewas di kamar kosnya. Korban ditemukan meninggal dalam kondisi gantung diri.
Panit Reskrim Polsek Ngaglik Ipda YS Udin Afriyanto membenarkan informasi tersebut. Disebutkan Udin, pihaknya menerima laporan tersebut pada Minggu (9/7/2023) sekitar pukul 11.30 WIB siang tadi.
Korban sudah ditemukan tidak bernyawa oleh ayahnya sendiri. Hal itu bermula ketika ayah korban datang ke kos korban di wilayah Ngaglik, Sleman untuk membawakan makanan.
"Sesampainya di kos korban, kemudian mengetuk pintu kamar kos korban namun tidak direspon atau pintu tidak dibuka," ujar Udin, dalam keterangannya, Minggu (9/7/2023).
Baca Juga:Kasus Penemuan Mayat di Dalam Mobil Terungkap, Korban Bunuh Diri Gara-gara Dikejar Sosok Ini
Tak ada kecurigaan, ayah korban lantas meninggalkan makanan yang dibawanya itu di meja depan kamar yang bersangkutan. Selanjutnya ayah korban pergi meninggalkan lokasi untuk bekerja.
Lalu sekira pukul 11.30 WIB, ayah korban yang telah selesai dari pekerjaannya datang kembali ke kos korban. Saat itu diketahui pintu kos anaknya masih dalam keadaan tertutup.
"Ayah korban kemudian mengetuk pintu kamar korban kembali namun tidak ada respon," ucapnya.
Ayah korban lantas memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan. Namun tetap saja kamar korban tidak bisa dibuka hingga keduanya memutuskan untuk melepas engsel jendela kamar tersebut.
"Saat beruasil masuk ke dalam kamar korban sudah tergantung di pojokan kamar kos dengan menggunakan tali," ungkapnya.
Baca Juga:Wasiat Terakhir Coco Lee Sebelum Bunuh Diri, Menyedihkan
Korban sudah sempat dievakuasi oleh ayahnya sebelum petugas tiba di lokasi. Berdasarkan pemeriksaan terhadap tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban," imbuhnya.
Hanya ditemukan luka jeratan melingkar di bagian leher korban. Dari pemeriksaan itu korban diperkirakan meninggal dunia lebih dari tiga jam sebelum ditemukan.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban sendiri dalam keadaan sehat dan tidak punya masalah apa-apa selama ini. Secara kepribadian korban memang cenderung pendiam dan jarang bercerita dengan anggota keluarga.
"Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut untuk dilakukan visum," tandasnya.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.