SuaraJogja.id - Sejak beberapa waktu terakhir sebagai dampak dari kemarau berkepanjangan, membuat sejumlah harga kebutuhan pokok meroket. Salah satunya yakni cabai.
Berdasar dari pantauan di sejumlah pasar, harga cabai melonjak hingga dua kali lipat.
Di Pasar Condongcatur hingga di Pasar Demangan harga cabai identik dengan kenaikan yang sama dari Rp26.000, sekarang jadi Rp44.000.
Lantas bagaimana siasat sejumlah pengusaha yang mengandalkan cabai sebagai bahan utamanya.
Baca Juga:3 Rekomendasi Toko Buku Unik di Jogja, Salah Satunya Langganan Najwa Shihab
Kasimin (70), merupakan seorang pengusaha warung ayam geprek yang terletak di kawasan Caturtunggal mengaku sudah biasa menghadapi kenaikan harga bahan baku seperti sekarang. Baginya, pasti harga itu mengalami naik turun.
Cara yang dilakukan Kasimin bukan dengan menaikkan juga harga makanan yang mengandung cabai, tapi dengan mengurangi porsi cabai yang dipakai untuk makanan tersebut.
"Ya sudah biasa sih, harga di pasar itu bisa naik turun. Tapi ya harga makanan di sini tidak ikut naik. Tetap saja segitu. Paling jumlah cabainya yang saya kurangi.", jelas Kasimin kepada Suarajogja, Senin (30/10/2023).
Strategi tersebut dirasa Kasimin tepat, karena para pembeli dari warung miliknya kebanyakan adalah para mahasiswa.
"Jadi, jika harga makanannya ikut naik seperti harga cabai, yang ditakutkan adalah para pembeli tidak jadi membeli makanan ke Warung saya lagi," lanjutnya.
Baca Juga:Mahfud MD Bertemu Relawan di Jogja, Ini yang Dibahas
Sementara itu bila berdasarkan data harga panel Badan Pangan Nasional, harga cabai merah keriting tercatat melonjak 5,73 persen menjadi Rp49.600 per kg dan cabai rawit merah naik 2,65 persen menjadi Rp63.460 per kg.
Kontributor: Fristian Setiawan