Bukan Capres, Gus Mus Tegaskan Urusan NU Adalah Memenangkan Indonesia

Gus Mus tak setuju jika NU terus dikaitkan dengan Pemilu 2024 ini.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 29 Januari 2024 | 18:13 WIB
Bukan Capres, Gus Mus Tegaskan Urusan NU Adalah Memenangkan Indonesia
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus saat tiba di Jogja, Senin (29/1/2024). (SuaraJogja.id/HO-Tim Media NU)

SuaraJogja.id - Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri menegaskan bahwa tugas Nahdlatul Ulama adalah memperbaiki kerja dan berupaya memenangkan Indonesia. Bukan salah satu pasangan calon presiden tertentu.

"Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata pria yang akrab disapa Gus Mus itu saat memberikan tausyiyah dalam Pembukaan Konferensi Besar [Konbes] Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Ada hal yang cukup menggelitik dalam tausyiyah Gus Mus tadi. Ia mengaku sempat merasa ketar-ketir saat Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan.

"Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika ketua umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres," ujarnya.

Baca Juga:Keberpihakan pada Capres Sebuah Pelanggaran, Nahdliyin Nusantara Sampaikan Sikap Politik untuk Harlah NU

Namun ternyata kekhawatirannya itu tidak terjadi. Padahal, ia mengaku sudah bersiap untuk meninggalkan lokasi.

"Begitu nyebut Pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU," ucapnya.

"Untungnya tidak," imbuhnya lalu disambut derai tawa undangan yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Mus turut didapuk untuk memimpin doa. Ia melangitkan harapan Indonesia beserta bangsanya dan NU bersama warganya dirahmati Allah SWT.

"Mudah-mudahan Allah merahmati Indonesia, Allah merahmati NU, Allah merahmati warga NU, Allah merahmati bangsa Indonesia," harap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

Baca Juga:NU Dijadwalkan Gelar Puncak Harlah ke-101 di UNU Yogyakarta

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menuturkan NU harus berperan nyata di tengah masyarakat. Bukan justru bekerja seperti mengejar layangan putus yang hanya ikut beramai-ramai tanpa mendapatkan hasil.

"Kita harus memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia karena di tengah tantangan sejarah berskala peradaban ini Indonesia harus menang supaya kita semua tetap berdaulat," kata Gus Yahya.

Adapun Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengingatkan agar pengurus NU dapat mendengar dan menaati keputusan organisasi.

"Oleh karena itu di beberapa tempat saya sampaikan, ismau athiu. Sampaikan sam'an wa thoatan karena itu pun sangat dipesankan Rasulullah SAW," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini