Desentralisasi Diklaim Berjalan, Warga Kota Yogyakarta Nyatanya Masih Kesulitan Buang Sampah

disampaikan Yanti, warga Ledok Tukangan yang mengaku harus bawa KTP atau kartu khusus untuk membuang sampah.

Galih Priatmojo
Selasa, 17 September 2024 | 17:38 WIB
Desentralisasi Diklaim Berjalan, Warga Kota Yogyakarta Nyatanya Masih Kesulitan Buang Sampah
Depo sampah di TPS Baciro usai sampah diangkut petugas dengan truk, Kamis (07/02/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

"Depo hanya buka pada hari Rabu dan Minggu, serta libur pada tanggal merah. Jam operasionalnya pun dibatasi mulai pukul 07.00 hingga pukul 08.00 WIB. Jika melebihi jam tersebut, warga yang belum sempat membuang sampah harus membawanya pulang," tandasnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo mengungkapkan, saat ini Pemkot  berupaya meningkatkan kinerjanya dalam mengelola sampah d TPS3R. Namun volume sampah terus saja meningkat meski sudah diangkut.

"Karena proses pengangkutan itu membuat sampah terkumpul di beberapa titik misal pagi terkumpul, padahal sebenarnya sore sudah diangkut. Pagi bersih, tapi sore sampah menumpuk lagi," ungkapnya.

Karenanya kabupaten/kota diharapkan memaksimalkan pembangunan TPST 3R di masing-masing wilayah. Dengan demikian volume sampah bisa dikurangi.

Baca Juga:Inspirasi Kampung Gemblakan Atas: Panen Rupiah dari Pohon Jambu di Depan Rumah

Apalagi beberapa hari terakhir terjadi penambahan volume sampah selama libur panjang peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW.  Sampah di destinasi wisata di masing-masing kabupaten/kota diperkirakan mengalami peningkatan volume.

"Kita belum tahu seberapa banyak ada tambahan volume sampah selama libur panjang, tapi kita harapkan ada koordinasi [untuk pengolahan sampah]," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak