Gangguan Kesehatan Mental Hantui Ibu Hamil di DIY: Minim Dukungan Keluarga hingga Krisis Psikolog

Puluhan ibu hamil di Bantul alami gangguan kesehatan mental. Hal itu diperparah kurangnya psikolog. Dan itu tak hanya terjadi di Bantul tapi juga Kulon Progo dan Gunungkidul

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:05 WIB
Gangguan Kesehatan Mental Hantui Ibu Hamil di DIY: Minim Dukungan Keluarga hingga Krisis Psikolog
Ilustrasi ibu hamil alami gangguan kesehatan mental. [Dok.Antara]

"Sudah ada penelitian-penelitian bahwa kalau, memang kalau penelitiannya kausalitas ya tidak mungkin ya, penyebab itu kita tidak bisa klaim tapi ternyata kecenderungan untuk mengalami gangguan psikologis pada saat perkembangannya nanti itu ternyata juga memang lebih tinggi ditemukan pada ibu-ibu hamil yang ketika hamil itu mengalami gangguan psikologis," kata Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Sutarimah Ampuni.

"Termasuk juga konsumsi alkohol dan obat-obatan, itu bisa berisiko, gangguan seperti misalnya hyperaktivitas, ADHD dan gangguan lainnya," sambungnya.

Dosen Fakultas Psikologi UGM itu menyebut ibu-ibu hamil sangat memerlukan kondisi yang sehat baik secara fisik maupun psikis. Pasalnya kondisi psikis ibu hamil yang tidak sehat berpotensi pula memengaruhi kesehatan janin, terutama dari sisi psikologis. 

"Kalau ibu tidak sehat mental, nanti asupan nutrisi menjadi terganggu, tidak bisa mengelola asupan nutrisi dan lain-lain. Kondisi kecemasan, gangguan psikologis lain nanti bisa juga mengakibatkan pertumbuhan janin menjadi terganggu juga, karena tadi stimulasi tadi menjadi tidak optimal," ungkapnya.

Baca Juga:Heboh Penemuan Mayat Pelajar Bantul di Tempat Penggergajian Kayu, 11 Orang jadi Tersangka Pengeroyokan

Ampuni menekankan pentingnya setiap pribadi, tidak hanya ibu hamil saja, untuk mengenali diri sendiri. Menyadai bahwa masing-masing individu memiliki kerentanan yang berbeda-beda. 

Ada pribadi yang kuat dengan tekanan dan kondisi apapun. Namun di sisi lain, ada pribadi yang mudah terganggu dengan kondisi yang tak sesuai harapan.

Khusus kepada ibu hamil atau setidaknya bagi perempuan usia produktif yang sudah menikah, mengenali diri sendiri bisa menjadi modal untuk melangkah ke jenjang berikutnya. Termasuk keputusan memiliki momongan.

"Itu perlu disadari, karena sekarang belum banyak yang sadar tentang hal itu. Jadi sebaiknya mengenali diri sendiri. Kalau sudah menyadari syukur itu nanti saling dikomunikasi dengan pasangan dan saling diantisipasi," tuturnya.

Sebab, kata Ampuni, hamil membutuhkan kesiapan matang. Tidak hanya calon ibu seorang tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga:Titik Rawan Kecelakaan Jadi Fokus Operasi Zebra Progo 2024 di DIY

Pemahaman mengenai kehamilan itu sendiri penting bagi para calon ibu serta ayah. Sehingga memang diperlukan edukasi kepada pasangan usia subur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak