Temuan Gua di Gunungkidul, Tim Ahli UGM Segera Lakukan Pemetaan Menyeluruh di Jalur JJLS

Eko bilang penemuan gua bawah tanah di Gunungkidul merupakan hal yang wajar. Pasalnya Gunungkidul adalah daerah dengan susunan karst.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 21 Oktober 2024 | 12:59 WIB
Temuan Gua di Gunungkidul, Tim Ahli UGM Segera Lakukan Pemetaan Menyeluruh di Jalur JJLS
Potret mulut goa yang tak sengaja terbuka saat dikeruk alat berat untuk pembangunan JJLS di Gunungkidul, Rabu (16/10/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Julianto]

SuaraJogja.id - Tim ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) segera melakukan pemetaan sebaran gua di sepanjang Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Hal ini untuk memaksimalkan desain jalan yang akan dibangun nantinya. 

Guru Besar dari Fakultas Geografi UGM, Eko Haryono menuturkan rencana pemetaan gua itu akan dilakukan pada November mendatang. Saat ini dia bersama tim ahli tengah berkoordinasi terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan.

"Jika sudah diketahui sebaran gua, maka desain jalannya perlu untuk diubah atau digeser," kata Eko, Senin (21/10/2024).

Disampaikan Eko, pemetaan itu menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Terlebih ada proyek yang sedang berjalan di kawasan tersebut sehingga kajian memang dibutuhkan.

Baca Juga:KPU Gunungkidul Mulai Sortir Surat Suara, 105 Orang Dikerahkan

"Standar operasional prosedur mengharuskan untuk dilakukan penelitian terlebih dahulu mengenai jangkauan sebaran gua," ungkapnya.

Eko bilang penemuan gua bawah tanah di Gunungkidul merupakan hal yang wajar. Pasalnya Gunungkidul adalah daerah dengan susunan karst. 

Terkait dengan keinginan warga untuk datang dan melihat langsung di dalam badan gua, Eko menyebut bukan sesuatu yang mustahil. Namun memang diperlukan kajian dan penelitian lebih dulu sebelum dimanfaatkan sebagai objek wisata.

"Nantinya hal ini akan kami teliti dari sisi geologi dan geofisika dengan mengukur temperatur dan CO2. Sirkulasi udara perlu dipastikan dulu keamanannya," tuturnya.

Pengujian yang dilakukan Eko nantinya juga menghasilkan penilaian kondisi awal untuk menjamin keamanan manusia sekaligus lingkungan. Selain diolah menjadi rekomendasi pembangunan jalan.

Baca Juga:IKN vs Makan Gratis: Dilema Anggaran Prabowo-Gibran di Tengah Ekonomi Terbatas

Hasil kajian ini nantinya dimanfaatkan untuk pembuatan jalur gua bagi wisatawan. Hal ini penting dilakukan untuk meminimalisasi risiko kerusakan stalaktit dan stalakmit yang saat ini masih aktif.

"Pembentukan gua purba di Gunungkidul diperkirakan berusia ratusan ribu tahun, maka sebisa mungkin perlu dijaga," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan warga Padukuhan Planjan, Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul geger. Sebuah gua yang dipenuhi dengan dengan stalaktit dan stalakmit yang aktif tanpa sengaja ditemukan di bawah padukuhan mereka.

Penemuan itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, Senin (15/10/2024) malam. Pertama kali ditemukan sebagai gua, saat pengerjaan proyek pembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) yang melintas di wilayah tersebut. 

Penemuan gua aktif tersebut langsung viral di berbagai media sosial. Hingga Rabu (16/10/2024) siang, masyarakat yang penasaran terus berdatangan ke lokasi gua ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini