Makan Siang Gratis di Sekolah: Muhammadiyah Dukung dan Siap Kolaborasi dengan Pemerintah

Program tersebut diharapkan bisa menjadi agenda pembangunan anak-anak di tingkat nasional.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 18 November 2024 | 15:51 WIB
Makan Siang Gratis di Sekolah: Muhammadiyah Dukung dan Siap Kolaborasi dengan Pemerintah
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan program makan siang gratis di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (18/11/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (mendikdasmen) sudah mulai melakukan ujicoba program makan siang gratis di sekolah. Mendikdasmen sekaligus Sekretaris Umum (sekum) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti sudah meninjau pelaksanaan program tersebut di sejumlah daerah.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun mendukung program tersebut. Bahkan sudah memulai program tersebut melalui kerjasama lintas majelis.

"Muhammadiyah sudah mulai program [makan siang gratis] itu lewat kerja sama lintas Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Majelis PKU, termasuk rumah sakit-rumah sakit. Tinggal klik saja Muhammadiyah itu, program itu" papar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Senin (18/11/2024).

Menurut Haedar, alih-alih mengganggu program makan gratis pemerintah, Muhammadiyah justru mengajak kerjasama. Bahkan program tersebut diharapkan bisa menjadi agenda pembangunan anak-anak di tingkat nasional.

Baca Juga:Abdul Mu'ti Jadi Mendikdasmen, Muhammadiyah Pertimbangkan Plt Sekum?

Hal ini penting mengingat rata-rata skor IQ anak Indonesia sebesar 78,59. Rata-rata IQ orang Indonesia ini masih cukup rendah, bahkan berdekatan dengan Papua Nugini dan Timor Leste.

"[Rendahnya IQ] ini serius. Masalah besar seperti stunting belum terselesaikan. Itu disebabkan oleh rendahnya gizi dan ekosistem yang tidak memadai. Mayoritas anak Indonesia masih kekurangan gizinya," ujar dia.

Untuk mendukung program makan siang gratis yang bergizi, Haedar berharap ada keterkaitan dengan program pemberdayaan ekonomi keluarga dan UMKM. Sebab program makan siang bergizi gratis seharusnya menjadi satu kesatuan dalam peningkatan kehidupan keluarga.

"Kalau keluarga sudah makmur, tentu berbeda. Program makan siang bergizi bisa diintegrasikan ke sekolah. Mungkin bagi kelas atas program ini tidak relevan, apalagi gratis [tapi tidak demikian dengan masyarakat kelas bawah]. Tapi persoalannya, kita juga harus mengaitkan ini dengan program pemberdayaan ekonomi keluarga dan UMKM," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga:Gaji Guru Jadi Naik Rp 2 Juta? Mendikdasmen Bilang Begini Nih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini