Tergiur Gaji Besar di Luar Negeri Lewat Sosmed, Banyak Anak Muda Tertipu jadi Admin Judol

"Pemberi kerja di luar negeri umumnya sangat senang dengan tenaga kerja Indonesia karena mereka dinilai tidak neko-neko".

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 09 Desember 2024 | 20:08 WIB
Tergiur Gaji Besar di Luar Negeri Lewat Sosmed, Banyak Anak Muda Tertipu jadi Admin Judol
Wakil Menteri Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menyampaikan paparan dalam Sosialiasi Penempatan dan Perlindungan PMI di Stikes Panti Rapih, Yogyakarta, Senin (9/12/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

Di sektor kesehatan, sejumlah negara membutuhkan tenaga kesehatan (nakes) yang cukup besar dari Indonesia. Sebut saja Jepang yang membutuhkan 2,5 juta nakes pada 2025 mendatang dengan gaji antara Rp 15-20 juta per bulan. Selain itu Jerman yang membutuhkan sekitar 500 ribu nakes sampai 2030 mendatang dengan gaji antara RP 38-47 juta per bulan.

"Pemberi kerja di luar negeri umumnya sangat senang dengan tenaga kerja Indonesia karena mereka dinilai tidak neko-neko, tidak banyak kasus, dan cenderung disiplin. Karenanya bila ingin bekerja di luar negeri harus dilakukan secara legal," ungkapnya.

Sementara Ketua Stikes Panti Rapih Yogyakarta, Yulia Wardani mengungkapkan peluang kerja tenaga kesehatan (nakes) di luar negeri sangat besar sejak beberapa tahun terakhir. Kebutuhan yang besar hingga saat ini belum mampu dipenuhi oleh kampus-kampus kesehatan.

"Karena sosialisasi kepada mahasiswa sangat penting dilakukan untuk bisa meningkatkan kualitas hidup dengan bekerja di luar negeri," paparnya.

Baca Juga:Dari Kemenangan Kecil Jadi Bencana: Psikolog Ungkap Pola Pikir Pecandu Judi Online

Melalui sosialisasi kepada mahasiswa, diharapkan Yulia dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk bekerja sebagai nakes profesional di berbagai negara. Apalagi jenjang karir mereka juga terjamin karena bisa menjadi register nurse atau register careworker.

"Bahasa yang dulu sering jadi bahasa sekarang ini tidak jadi kendala besar bagi mahasiswa yang kebanyakan merupakan generasi Z dan Alpha," kata dia.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak