Wujudkan Pemerataan Akses Layanan Kesehatan, Begini Strategi Pemkab Kulon Progo

Kawasan utara di wilayah Kabupaten Kulon Progo saat ini minim layanan kesehatan. Pemkab pun berkomitmen melakukan pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayahnya.

Galih Priatmojo
Rabu, 15 Januari 2025 | 17:20 WIB
Wujudkan Pemerataan Akses Layanan Kesehatan, Begini Strategi Pemkab Kulon Progo
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi meninjau Rumah Sakit Santo Yusup Boro. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Kulon Progo)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berkomitmen meningkatkan layanan kesehatan di wilayah utara kabupaten itu guna mewujudkan pemerataan dan kemudahan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

"Tinggal ada beberapa pembenahan, kalau pembenahan pastinya sumber daya manusia secara bertahap nanti kita bisa diskusikan, kata kuncinya komitmen dan komunikasi," ungkap Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi di Kulon Progo.

Ia mengatakan Pemkab Kulon Progo siap bermitra dan membantu RSU Santo Yusup Boro dalam upaya peningkatan layanan kesehatan di wilayah utara, baik dari sisi SDM maupun fasilitas kesehatan.

"Sama-sama mari kita rawat bersama, nanti bisa kita benahi, kita bisa upayakan dengan kemitraan," kata Siwi.

Baca Juga:Dana Desa Dibagikan, Penjabat Bupati Kulon Progo Tekankan Transparansi dan Maksimalkan Manfaat untuk Warga

Siwi berharap dengan kemitraan ini nantinya RSU Santo Yusup Boro mampu berkembang dan memberikan standar pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah utara.

"Kami berharap kemitraan ini berkembang, sehingga masyarakat wilayah utara terlayani kesehatan dengan baik," kata Siwi.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan RSU Santo Yusup Boro merupakan satu-satunya RS yang ada di wilayah utara.

Untuk itu pihaknya siap bermitra untuk pengembangan layanan dalam rangka pemenuhan standar minimal layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

"Tantangannya lebih kepada kurangnya SDM (dokter/tenaga kesehatan) dan itu se-Indonesia sama, bangunan bisa dibuat tapi SDM tidak seperti itu," kata Sri Budi Utami.

Baca Juga:Canangkan Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel dan Transparan, Pemkab Kulon Progo Luncurkan SmartDesaKu

Pihaknya siap menjalin komunikasi dan koordinasi dengan antara RS pemerintah dengan RSU Santo Yusup Boro untuk saling mengisi area-area kosong yang belum terlayani.

"RSU Santo Yusup Boro juga berpotensi dikembangkan, mengingat lokasi di perbatasan memungkinkan untuk menarik pengguna layanan dari wilayah Muntilan (Magelang)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak