Tekan Penyebaran PMK, Pemkab Bantul Kembali Lakukan Vaksinasi Terhadap Ratusan Ternak

Vaksinasi PMK pada hewan ternak tersebut sebagai salah satu upaya mengurangi penyebaran wabah, yang dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung maupun perantara

Galih Priatmojo
Selasa, 21 Januari 2025 | 20:54 WIB
Tekan Penyebaran PMK, Pemkab Bantul Kembali Lakukan Vaksinasi Terhadap Ratusan Ternak
Pengecekan kondisi ternak sapi di wilayah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto ANTARA/Hery Sidik)

SuaraJogja.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali melakukan vaksinasi terhadap ternak-ternak sapi di kandang kelompok sebagai bagian dari upaya mengurangi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Selasa, mengatakan, kegiatan vaksinasi atau penyuntikan vaksin PMK terhadap ratusan ternak sapi di Bantul telah dilakukan pada awal Januari dan dilakukan kembali setelah menerima distribusi vaksin PMK dari pusat sebanyak 33.080 dosis.

"Untuk vaksinasi PMK terhadap ternak sapi sudah mulai kemarin, yang melaksanakan petugas dari Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan), animo dari masyarakat peternak senang sekali," katanya.

Vaksinasi PMK pada hewan ternak tersebut sebagai salah satu upaya mengurangi penyebaran wabah, yang dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung maupun perantara, seperti kendaraan pengangkut dan alat-alat peternakan.

Baca Juga:40 Ribu Wisatawan Diprediksi Kunjungi Bantul Saat Libur Imlek dan Isra Miraj

"Seperti di Segoroyoso itu kan banyak pelaku usaha, banyak belantik (pedagang sapi), jadi merupakan tempat keluar masuk ternak, kemudian di wilayah Kecamatan Pajangan juga berjalan bagus," katanya.

Dia mengatakan data kasus PMK pada hewan ternak di Kabupaten Bantul sejak 1 Desember 2024 sampai 19 Januari 2025 sebanyak 369 sapi sakit, yang 39 ternak mati, dan tiga ternak dipotong paksa, sementara 31 ternak sembuh.

"Dan Alhamdulillah kami sudah melakukan penutupan sementara pada Pasar Hewan Imogiri, dan sejauh ini kondisinya stabil," katanya.

Lebih lanjut pihaknya juga meminta masyarakat peternak sapi untuk tidak menjual ternak dengan harga murah, apalagi di bawah harga pasaran yang justru bisa merugikan di tengah merebaknya virus PMK.

"Peternak agar tidak terus menjual dengan harga murah, tetapi dikandangkan, kita lakukan desinfeksi, kita obati sapi yang sakit, kita pisah dengan yang sehat. Mudah mudahan bisa sembuh," katanya.

Baca Juga:Kasus PMK di Sleman Melandai, Sapi Terpapar 211 dan Mati 22 Ekor per Januari 2025

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini