SuaraJogja.id - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan pekerjaan fisik padat karya infrastruktur tahun 2025 hingga minggu pertama Maret sudah terealisasi 75 persen.
"Pekerjaan fisik padat karya infrastruktur sejauh ini tidak ada kendala, proses di lapangan lancar, dan sampai saat ini rata rata sudah terealisasi 75 persen untuk seluruh Bantul," kata Koordinator Pelaksana Padat Karya Disnakertrans Bantul Sukirah saat dihubungi di Bantul, Rabu.
Dengan demikian, kata dia, tahapan pekerjaan fisik padat karya infrastruktur berupa pembangunan cor blok, talut dan saluran drainase di sebanyak 195 lokasi seluruh Bantul dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang dijadwalkan.
"Kalau pekerjaan fisik ditargetkan selama 21 hari kerja selesai, kemarin dimulai serentak pada 18 Februari, sehingga hari terakhir pekerjaan di tanggal 13 Maret, kita optimis rampung," katanya.
Baca Juga:Cerita Bupati Bantul Abdul Halim Muslih Usai Ikuti Retret: Ada Kesan Positif
Pihaknya berharap, para kelompok penerima program padat karya dapat menyelesaikan pekerjaan fisik sesuai dengan spek teknis pada gambar, atau justru melakukan pengembangan apabila memang diperlukan agar pemanfaatan lebih maksimal.
"Kepada pekerja agar mengerjakan sesuai gambar desain yang sudah dibagikan kepada kelompok, dan juga untuk campuran material juga sesuai dengan hasil dari bimtek (bimbingan teknis) kemarin," katanya.
Dia mengatakan, setelah pekerjaan fisik padat karya selesai, maka tahapan berikutnya adalah proses administrasi dan laporan kelompok, untuk kemudian proses pencairan upah terhadap para pekerja yang setiap kelompok berjumlah 26 orang.
"Rencana pencairan upah pekerja sekitar tanggal 17 sampai 18 Maret, targetnya sebelum hari raya Idul Fitri, sehingga biar bisa digunakan pekerja untuk belanja keperluan Lebaran," katanya.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Rumiyati mengatakan, program padat karya selain meningkatkan kualitas sarana prasarana perdesaan juga memberdayakan masyarakat setempat, karena tenaga kerja yang dilibatkan memperoleh upah.
Baca Juga:Tawuran Pecah di Jalan Parangtritis, Dua Kelompok Remaja Saling Lempar Batu
"Jadi, program padat karya ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, tetapi juga untuk membangun infrastruktur yang mendukung mobilitas barang dan jasa di perdesaan," katanya.