Plengkung Nirbaya pun menjadi salah satu saksi bisu perjalanan panjang Kesultanan Yogyakarta, mengingatkan setiap generasi akan pentingnya tradisi dan kearifan lokal.
Perubahan dan Keberadaan Saat Ini
Seiring perkembangan zaman, fungsi benteng sebagai sistem pertahanan mulai berkurang.
Beberapa bagian Benteng Baluwarti mengalami kerusakan akibat usia dan faktor alam.
Baca Juga:Batal Dibuat Satu Arah, Plengkung Gading Ditutup Total
Meski demikian, beberapa plengkung dan bagian dinding benteng masih berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Yogyakarta.
Saat ini, sebagian area benteng telah dimanfaatkan sebagai pemukiman dan bangunan pendukung kegiatan budaya. Namun, keberadaannya tetap dilestarikan sebagai bagian dari warisan sejarah yang tak ternilai.
Benteng Baluwarti bukan hanya tembok yang mengelilingi Keraton Yogyakarta, tetapi juga simbol ketahanan, kebesaran, dan identitas Kesultanan Yogyakarta.
Bagi wisatawan yang berkunjung, menyusuri jejak benteng ini adalah perjalanan mengenang sejarah panjang perjuangan dan kebudayaan Jawa yang masih lestari hingga kini.
Dalam rapat terakhir pada Jumat 14 Maret 2025 sore di Dinas PUPESDM DIY, Kepala Dinas PUPESDM DIY Anna Rina Herbranti mengungkapkan berdasarkan pemetaan awal kerusakan bangunan terjadi penurunan bangunan karena ambles atau faktor lain yang menimbulkan keretakan dan faktor lain.
Baca Juga:Ujicoba Satu Arah Plengkung Gading Mulai Diberlakukan, Sejumlah Pengendara Motor Kecelik
"Laju penurunan bangunan dari 2015-2018 sudah mencapai 10cm," ujarnya.