Bahaya Antraks pada Manusia:
* Kematian: Ini adalah bahaya paling serius dari antraks. Antraks, terutama yang menyerang paru-paru (antraks inhalasi) atau menyebabkan infeksi sistemik, dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan cepat dan tepat.
* Komplikasi Serius: Bahkan jika pasien selamat, antraks dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti:
* Meningitis: Peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.
* Syok Septik: Respons tubuh yang berlebihan terhadap infeksi, yang dapat menyebabkan kerusakan organ.
* Kerusakan Jaringan Permanen: Terutama pada antraks kulit, dapat menyebabkan jaringan parut yang signifikan.
* Ketakutan dan Panik: Kasus antraks, terutama jika terkait dengan serangan bioterorisme, dapat menyebabkan ketakutan dan panik di masyarakat.
* Dampak Ekonomi: Penyakit antraks pada hewan ternak dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak dan industri terkait.
* Isolasi dan Stigma: Penderita antraks mungkin mengalami isolasi sosial dan stigma karena ketakutan orang lain terhadap penularan penyakit.
Jenis Antraks dan Bahayanya:
* Antraks Kulit (Cutaneous Anthrax):
* Biasanya tidak mematikan jika diobati dengan antibiotik.
* Dapat menyebabkan luka kulit yang khas (eschar) dengan jaringan mati di tengahnya.
* Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke aliran darah dan menjadi lebih serius.
* Antraks Inhalasi (Inhalation Anthrax):
* Jenis antraks yang paling mematikan.
* Gejala awal mirip flu biasa, tetapi dengan cepat berkembang menjadi masalah pernapasan yang parah, syok, dan kematian.
* Membutuhkan pengobatan segera dengan antibiotik dan perawatan suportif.
* Antraks Gastrointestinal (Gastrointestinal Anthrax):
* Terjadi akibat mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi.
* Menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare berdarah.
* Dapat menyebabkan peradangan usus yang parah dan kematian jika tidak diobati.
* Antraks Suntik (Injection Anthrax):
* Terjadi akibat menyuntikkan narkoba yang terkontaminasi bakteri antraks.
* Gejala mirip dengan antraks kulit, tetapi infeksi dapat menyebar lebih cepat dan lebih sulit diobati.
Baca Juga:Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
Pencegahan:
* Vaksinasi: Vaksin antraks tersedia untuk orang-orang yang berisiko tinggi terpapar, seperti pekerja laboratorium yang menangani bakteri antraks, personel militer, dan orang-orang yang tinggal di daerah dengan wabah antraks.
* Pengendalian Hewan: Vaksinasi hewan ternak dan pemantauan kesehatan hewan secara teratur dapat membantu mencegah penyebaran antraks ke manusia.
* Penanganan Bangkai yang Aman: Bangkai hewan yang mati karena antraks harus dibakar atau dikubur dengan aman untuk mencegah penyebaran spora bakteri.
* Kebersihan dan Sanitasi: Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah kontak dengan hewan atau tanah, dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Kontributor : Julianto