Selain ruang kelas dan asrama, di lahan seluas 5 hektare itu juga akan dibangun fasilitas penunjang seperti tempat makan dan area kegiatan siswa.
"Kalau sudah oke [verifikasi pusat], baru bisa dimulai [pembangunan sekolah rakyat]. Itu semua diserahkan ke pusat. Kita daerah hanya menyiapkan lahannya," jelasnya.
Selain fasilitas, tambah Beny tenaga pengajar di Sekolah Rakyat juga akan disiapkan langsung oleh pemerintah pusat. Termasuk kapasitas di masing-masing kelas.
"Pengajarnya nanti disiapkan juga oleh pemerintah pusat. Dengan desain 5 hektar itu, nanti kita bisa hitung jumlah rombongan belajar per kelas. Tahapannya seperti apa juga masih kita hitung," ungkapnya.
Baca Juga:Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
Secara terpisah Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) DIY, Endang Patmintarsih mengungkapkan pemerintah pusat yang mengelola Sekolah Rakyat. Dinsos hanya bertugas menyiapkan murid yang akan bersekolah.
"Kami juga menyiapkan untuk seleksi, menyiapkan untuk pamong sekolahnya, begitu. Nah, itu tugas kami di dinas sosial, gitu," jelasnya.
Endang menambahkan, berbeda dengan sekolah umumnya, Sekolah Rakyat merupakan sekolah dengan konsep pendidikan karakter.
Sekolah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tanpa melupakan karakter dan akhlak.
"Seperti sekolah yang siap untuk bagaimana pendidikan karakter itu ada. Itu yang diutamakan. Karena boleh dia secara ekonomi miskin, ya, tapi secara mental dia jangan miskin, gitu," imbuhnya.
Baca Juga:Puncak Arus Balik H+3 dan H+4, 350 Ribu Kendaraan Tinggalkan DIY
Untuk diketahui, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus lpul) melaporkan bahwa hingga saat ini sudah terdapat 53 lokasi yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat.