"Kami juga menyiapkan untuk seleksi, menyiapkan untuk pamong sekolahnya, begitu. Nah, itu tugas kami di dinas sosial, gitu," jelasnya.
Endang menambahkan, berbeda dengan sekolah umumnya, Sekolah Rakyat merupakan sekolah dengan konsep pendidikan karakter.
Sekolah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tanpa melupakan karakter dan akhlak.
"Seperti sekolah yang siap untuk bagaimana pendidikan karakter itu ada. Itu yang diutamakan. Karena boleh dia secara ekonomi miskin, ya, tapi secara mental dia jangan miskin, gitu," imbuhnya.
Baca Juga:Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
Untuk diketahui, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus lpul) melaporkan bahwa hingga saat ini sudah terdapat 53 lokasi yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat.
"Kami melaporkan per hari ini sudah ada lebih dari 50 lokasi, 53 lokasi tepatnya, yang siap untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat ini. Namun demikian, data terus akan berkembang karena 2-3 hari ke depan kami akan koordinasi dengan gubernur, dengan bupati, walikota, di mana persiapan-persiapan yang kami lakukan itu paralel," ujar dia dikutip dari laman resmi Kemensos.
Gus Ipul menyebutkan bahwa program ini akan mulai berjalan paling cepat pada Juli 2025 di daerah yang sudah siap infrastruktur dan penunjangnya.
"Secara sarana dan prasarana, kami sudah siap di 41 Sentra dan Balai milik Kemensos. Kemudian di Jatim ada 9, terus ada 2 universitas dan 1 di Sumatera Barat. Total 53 lokasi yang sudah siap," ucap Gus Ipul.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:Puncak Arus Balik H+3 dan H+4, 350 Ribu Kendaraan Tinggalkan DIY