Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia

Unsur potasium berperan penting dalam memantau aktivitas vulkanik, terutama dalam mengidentifikasi potensi letusan eksplosif

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 23 Juli 2025 | 21:50 WIB
Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia
Gunung Merapi saat pagi hari. (Twitter)

Hal ini selaras dengan banyaknya kaldera yang ditemukan di wilayah ini, seperti Kaldera Ijen, Raung, Jambangan, dan Bromo.

Sebaliknya, di Jawa Tengah dan Barat terdapat lebih sedikit kaldera, seperti Kaldera Dieng, Rawa Danau, dan Kaldera Sunda.

Berdasarkan temuan ini, tim UGM mengusulkan tiga jalur evolusi gunung api:

-Stratovolcano langsung menjadi kaldera tanpa melalui fase compound, dipicu oleh lonjakan kadar potasium.

Baca Juga:BEM KM UGM Keluar dari BEM SI: Kami Pilih Jalan Sunyi, Berpihak ke Rakyat Bukan Kekuasaan

-Stratovolcano menjadi compound volcano lalu membentuk kaldera, dengan magma yang semakin kaya potasium seiring waktu.

-Stratovolcano hanya berkembang menjadi compound dan tidak membentuk kaldera karena kadar potasium yang rendah.

Dr. Indranova menyatakan bahwa hasil studi ini memiliki dampak besar dalam pengembangan ilmu geosains serta strategi mitigasi bencana vulkanik.

Selama ini, potensi letusan besar lebih sering diprediksi berdasarkan kandungan silika atau ukuran gunung.

Namun, kini potasium bisa menjadi parameter tambahan dalam sistem peringatan dini letusan gunung api.

Baca Juga:UGM Meradang, Mantan Rektor Digiring Sebarkan Opini Sesat Soal Ijazah Jokowi?

Melalui kerja sama antara Fakultas Geografi dan Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM, penelitian ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan data ilmiah dalam pengambilan kebijakan mitigasi bencana, khususnya di daerah rawan letusan gunung api di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak