Kala Chef Michelin Star Berkelana di Tengah Pasar Beringharjo Yogyakarta

Cheffe Andre Rosier melancong ke Pasar Beringharjo sebelum mempersembahkan mahakarya untuk tamu undangan dalam acara 'Michelin Star Dinner - Three Colors, One Table'.

Muhammad Ilham Baktora | Yulia Rosdiana Putri
Rabu, 08 Oktober 2025 | 16:19 WIB
Kala Chef Michelin Star Berkelana di Tengah Pasar Beringharjo Yogyakarta
Cheffe Andrée Rosier ditemani Chef Sky Lee (Hotel Tentrem Semarang) dan Chef Steve Tanudharma (Hotel Tentrem Yogyakarta) di Pasar Beringharjo (Suara.com/Rosdiana)
Baca 10 detik
  • Chef asal Prancis Andrée Rosier mengunjungi Kota Jogja
  • Rombongannya menyambangi beberapa pasar yang ada di Jogja
  • Dari kunjungannya ke Jogja sang chef akan menciptakan masakan baru perpaduan Jogja dan Prancisa
Dina, pewakilan Institut français d'Indonésie memperkenalkan rempah Indonesia kepada Cheffe Andrée Rosier (Suara.com/Rosdiana)
Dina, pewakilan Institut français d'Indonésie memperkenalkan rempah Indonesia kepada Cheffe Andrée Rosier (Suara.com/Rosdiana)

Kelana Rosier semakin menarik ketika dirinya diberhentikan di antara surga rempah yang lain.

Tentunya, usai beragam daging merah hingga kios-kios ikan dilewati dengan perlahan.

Kali ini, Rosier tidak sekadar bertanya dan menanti jawaban. Ia membawa pulang beberapa rempah sebagai buah tangan.

Mulanya, ia jatuhkan pilihan pada kayu secang, rempah yang tumbuh subur di Semenanjung Malaya dan Pulau Jawa. Bila di Yogyakarta, secang seringkali dijadikan bahan utama dari wedang uwuh, bersama kayu manis dan cengkeh.

Baca Juga:Sensasi Makan Lukisan Cokelat Tata Surya di Atas Meja Hotel Tentrem Yogyakarta

Sayangnya, kayu-kayu secang yang coklat kemerahan dan beraroma unik tersebut tidak dibawanya pulang. Pilihan sebagai buah tangan jatuh pada rempah yang lain.

Selain rempah, hati Rosier jatuh pada banyaknya varian jeruk yang dijual di Beringharjo. Satu kios bisa menjual varian jeruk purut, jeruk lime, jeruk sambal, hingga jeruk nipis.

Jeruk nipis yang dijajakan pun ditawarkan dalam beragam ukuran.

"Ketika saya berkunjung ke Pasar (Beringharjo), saya melihat jenis jeruk yang berbeda-beda," tutur Rosier dalam bahasa Perancis dalam agenda Konferensi Pers Michelin Star Dinner - Three Colors, One Table, di Eboni Bar & Lounge, Hotel Tentrem Yogyakarta pada hari yang sama.

Direktur IFI Jakarta, Jules Irrmann dan Chef Sky Lee berbincang dengan penjual di Pasar Beringharjo (Suara.com/Rosdiana)
Direktur IFI Indonesia, Jules Irrmann dan Chef Sky Lee berbincang dengan penjual di Pasar Beringharjo (Suara.com/Rosdiana)

Gori, Inti Gudeg Makanan Khas Yogyakarta

Baca Juga:Sensasi Menikmati Rijsttafel Dinner di Hotel Tentrem Yogyakarta, Menu Pamungkas ini Jadi 'Gong'!

Tidak lengkap rasanya bila Rosier dan rombongan tidak diperkenalkan dengan inti dari Gudeg, makanan khas Yogyakarta.

Nangka muda atau gori, sebagaimana masyarakat Jawa menyebutnya adalah bahan utama dari gudeg.

Ia dimasak bersama santan dan rempah-rempah termasuk kemiri.

Hal yang menarik di balik pembuatan gori adalah mereka yang menjajakannya di pasar, termasuk Pasar Beringharjo.

Kepada Suarajogja, seorang penjaja menjelaskan detail kisah-kisah di balik gori yang dipotongnya dengan begitu profesional.

Bahkan tangan yang cekatan didampingi bibir yang terus berkisah membawa daya tarik tersendiri bagi Jules Irrmann, Direktur Institut Français d’Indonésie sekaligus Konselor Kerja Sama dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak