SuaraJogja.id - Tim gabungan Polda DIY, Polres Sleman serta Polsek Pakem berhasil mengungkap kasus pembunuhan 7 tahun silam yang korbannya seorang perempuan tanpa identitas.
Jenazah korban yang diketahui bernama Sri Utami itu, ditemukan pada 4 Februari 2013 dalam kondisi mengenaskan. Ia ditemukan di tengah kebun salak, area Padukuhan Kemput, Kalurahan Candibinangun, Kapanewon Pakem, Sleman dengan kondisi penuh luka di tubuhnya.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudi Satria mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal dari keinginan dirinya untuk mengulik kembali kasus-kasus pidana lama yang masih jadi misteri.
Dari beberapa dokumen masih berlabel misteri itu salah satunya yakni mengenai peristiwa pembunuhan di kebun salak yang menimpa Sri Utami.
Baca Juga: Bantu Seniman Bantul, BPD DIY Bangun Panggung Serba Guna di Pasar Gabusan
Dari data yang tertulis nyaris tak banyak petunjuk yang bisa didapat untuk mengungkap kasus Sri Utami itu.
"Hanya ada uraian kejadian, bahwa kala itu ada laporan masuk dari seorang petani yang akan memetik salak. Petani yang diketahui bernama Sarjono itu mencium bau busuk dan melihat tumpukan daun salak yang tinggi. Setelah ia menyibakkan tumpukan daun itu, Sarjono menjumpai sesosok mayat perempuan," ujar Burkan, mengulang kembali percakapan dengan saksi saat ditemui SuaraJogja.id, Jumat (4/12/2020).
Dalam dokumen itu disebut pula, ciri-ciri mayat yang ditemukan Sarjono mengenakan pakaian terusan biru motif kotak-kotak, jaket berwarna biru muda dan celana dalam warna jingga, bra marun. Pada jari manis mayat melingkar sebuah cincin emas.
Sementara itu kondisi fisik mayat terlihat lidahnya menjulur keluar. Sedangkan darah tampak keluar dari mulut, telinga serta di sejumlah bagian tubuhnya.
Bermodal data singkat itu, nyatanya tak menyurutkan Burkan dan anggota untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap Sri Utami.
Baca Juga: CHSE Experience Sukses Digelar, Begini Respons Kadispar DIY Singgih Raharjo
Dipimpin Iptu Wahyu Aji dan Iptu Aldofian proses penyelidikan dilakukan kembali dari nol. Proses penyelidikan ini melibatkan tim gabungan dari Polda DIY, Unit II Sat Reskrim Polres Sleman yang dikomandoi oleh Kanit II Reskrim Ipda Yunanto Kukuh Prabowo serta tim dari Polsek Pakem dipimpin oleh Ipda Lilik Mulyadi.
Secara bertahap, tim mengumpulkan serpihan-serpihan informasi dari para saksi di sekitar TKP.
Tak sia-sia, langkah tim tersebut membuahkan hasil data awal yang mengerucut pada terduga pelaku.
Informasi apapun menjadi kunci penting dalam ungkap kasus ini. Jenis motor yang digunakan oleh terduga pelaku, nyatanya menjadi petunjuk kecil yang menjadi navigasi polisi untuk mengejar tersangka berinisial EBP.
"Ada saksi yang mengatakan ciri kendaraan yang digunakan pelaku " Motor sport tapi bukan buatan Jepang", ada lagi saksi lain berkata "Nek ra salah plate AG, pak," terangnya.
Dari petunjuk plat dan ciri-ciri motor yang didapat dari saksi, polisi mulai mengendus keberadaan terduga pelaku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
-
Jay Idzes Sulit Direkrut, Udinese Beralih ke Calon Rekan Kevin Diks
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
Terkini
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika