SuaraJogja.id - Kepala Basarnas DIY, Lalu Wahyu Effendi mengungkapkan kesulitan menemukan sisa dua korban hilang susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi. Pihaknya menduga korban tenggelam selama dua hari lalu sehingga sulit dideteksi
"Kami menduga para korban ini tenggelam, karena ketinggian sungai sendiri mencapai 1-2 meter. Sehingga di hari ketiga kami temukan korban saat posisi mengambang," tutur Wahyu kepada wartawan di Posko Induk Dukuh, Minggu (23/2/2020).
Pihaknya menjelaskan, jenazah korban ditemukan di DAM Mantras dimana berjarak 400 meter dari section 1.
"Korban ditemukan di section 1 dekat dengan DAM Mantras yang berjarak 400 meter. Kedua korban ditemukan di lokasi yang sama, lalu tim gabungan mengangkut jenazah dan di bawa ke RS Bhayangkara," jelas dia.
Baca Juga:Seluruh Korban SMPN 1 Turi Ditemukan, Bupati Sleman: Terima Kasih Tim SAR
Dua korban yang telah ditemukan antara lain Yasinta Bunga sekitar pukul 05.30 wib. Sementara korban terakhir ditemukan tim gabungan pada pukul 07.05 atas nama Zahra Amelia.
Dari pantauan SuaraJogja.id, penemuan korban kedua, bersamaan dengan apel pagi yang digelar tim gabungan operasi SAR di Posko Induk Dukuh pukul 06.55 wib. Pertengahan apel berjalan, sejumlah relawan dan tim gabungan keluar barisan untuk mencari kantong jenazah.
Korban atas nama Zahra Amelia ditemukan dalam keadaan mengambang. Tim langsung turun ke dalam sungai Sempor dan mengevakuasi korban. Selanjutnya dikirim ke RS Bhayangkara.
Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai di Lembah Sempor, Turi, Sleman, Jumat (20/2/2020). Dalam kegiatan tersebut terjadi sebuah insiden air bah dan menghanyutkan sejumlah siswa. BPBD DIY memastikan 239 siswa selamat. Sementara sebanyak 10 pelajar dinyatakan tewas akibat insiden tersebut.
Baca Juga:Terancam 5 Tahun Bui, Tersangka Tragedi Susur Sungai Ditahan Polres Sleman