SuaraJogja.id - Latah membeli masker dan antiseptik juga terjadi di wilayah pelosok Kabupaten Bantul. Kejadian ini tentu membuat para pemilik apotek mengeluarkan aji mumpung untuk meraup keuntungan. Ketiadaan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk masker membuat para pengusaha apotek menaikkan harga dengan seenaknya.
Di Kecamatan Dlingo, wilayah paling jauh di Kabupaten Bantul karena harus menepuh 30 km untuk sampai ke sana, penjualan masker juga mengalami lonjakan. Kesempatan ini dimanfaatkan para pengusaha apotek untuk menaikkan harga lebih dari dua kali lipat dibanding dengan sebelumnya.
Di apotek Bangun yang berada di Desa Terong misalnya, penjualan masker di tempat mereka melonjak drastis. Masker yang paling banyak diburu adalah masker Cantel yaitu yang bisa dikaitkan dengan kuping. Sementara untuk masker hijab peminatnya lebih sedikit dibanding masker Cantel.
Namun demikian, mereka mengaku hanya menghabiskan stok masker yang ada. Pasalnya, meskipun sudah mengajukan order sejak bulan lalu, hingga kini belum juga mendapat kiriman. Tetapi dari ribuan masker yang sebelumnya mereka miliki, kini tinggal belasan.
Baca Juga:Terbesar di DIY, Polres Bantul Amankan 1,1 Kg Sabu dari Seorang Pengedar
"Ini masker cantel tinggal 15 lembar. Sementara masker hijab tinggal 3 plastik, 1 plastik berisi 10 lembar,"tutur Ani, penjaga apotek Bangun, Selasa (3/3/2020) di apotek yang terletak di perempatan Terong tersebut.
Ia mengakui, sejak ada isu virus corona, harga jual masker di apotek tersebut juga naik terlebih ketika presiden Joko Widodo mengumumkan adanya WNI yang terjangkit virus corona tersebut. Dalam dua hari terakhir harga jual masker mengalami lonjakan.
Senin (2/3/2020) pagi, ia masih menjual masker cantel dengan harga Rp2.000 perlembarnya. Namun Senin sore, harga masker cantel sudah naik menjadi Rp10.000 untuk 3 lembarnya. Dan hari ini, Selasa (3/3/2020), harga jual masker cantel di apotek ini sudah mencapai Rp5.000 perlembarnya.
Sementara untuk masker hijab, apotek ini sebenarnya hanya menjual Rp3.000 per lembarnya. Namun saat ini per lembar, apotek ini menjual dengan harga Rp5.000. Masker hijab dijual per paket di mana setiap paket berisi 10 buah dan dijual Rp50.000.
"Ini sudah mulai kosong stoknya," tambahnya.
Baca Juga:Sungai Belik Dicemari Busa, DLH Bantul Masih Lakukan Pemeriksaan
Nurhayati, warga Kota Bantul mengaku sudah berburu masker ke sejumlah apotek namun tidak juga menjumpainya. Ia mencoba titip ke teman kantornya yang tinggal di Dlingo. Jika masih ada, ia bersedia menebusnya dengan harga berapapun.
- 1
- 2