Klaster Besar Covid-19 Hantui DIY, Sejumlah RS Rujukan Krisis Fasilitas

Tiga klaster besar memengaruhi pertambahan jumlah pasien positif Covid-19 di DIY.

Galih Priatmojo
Jum'at, 08 Mei 2020 | 21:10 WIB
Klaster Besar Covid-19 Hantui DIY, Sejumlah RS Rujukan Krisis Fasilitas
COVID-19 [Unsplash/Martin sanchez]

Belakangan, penunjukkan RSUD Saptosari sebagai rujukan pun dikaji ulang. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan saat ini RSUD yang terletak di kecamatan Saptosari tersebut kembali kosong. Belasan orang tanpa gejala yang sebelumnya diisolasi dikembalikan ke rumahnya masing-masing.

Sedangkan pasien yang dinyatakan PCR nya positif langsung ditujuk ke RSUD Wonosari. Pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dirujuk ke RSUD Wonosari karena dengan rumah sakit tersebut fasilitas ruang isolasinya lebih memadai termasuk juga sumber daya manusianya. 

Di Bantul, RS PKU Muhammadiyah Bantul yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 mengaku masih kekurangan ventilator khusus pasien Covid-19.

Humas RS PKU Muhammadiyah Bantul, Wahyu Priono menyampaikan ketersediaan ventilator di RS PKU Muhammadiyah untuk penanganan Covid-19 diambil dari ruang ICU dan HCU. Wahyu mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki ventilator khusus untuk penanganan Covid-19.

Baca Juga:Pemkab Bantul Umumkan Daerah Transmisi Lokal COVID-19, Ini Rinciannya

"Untuk covid sendiri kita belum punya ventilator khusus covid," imbuhnya.

Ia menjelaskan, ventilator akan dialihkan jika tidak digunakan di ruang ICU. Namun, jika tidak menutup kemungkinan pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator akan dirujuk ke rumah sakit lainnya, seperti Rumah Sakit Lapangan Covid-19 (RSLKC).

Sementara Alat Pelindung Diri (APD) yang ada di RS PKU Muhammadiyah juga disebutkan sudah semakin menipis. Wahyu menjelaskan saat ini persediaan masker bedah diperkirakan hanya dapat digunakan hingga dua minggu kedepan.

Selain itu, masker N-95 diperkirakan masih tersedia hingga tiga minggu kedepan. Sempat nyaris kehabisan, Wahyu akhirnya menemukan distributor yang dapat mensupply masker N-95 meskipun dengan harga satuan yang cukup tinggi.

Sejauh ini, 95% pengadaan APD untuk penanganan covid-19 masih dilakukan secara swadaya. Meski demikian, Wahyu mengatakan kebanyakan bantuan yang datang berupa masker KN-95.

Baca Juga:4 Wilayah di Bantul Ini Masuk Kategori Transmisi Lokal Penyebaran Covid-19

Sebagai rumah sakit swasta, Wahyu mengatakan beberapa kali menerima bantusan dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meskipun belum dapat mensupply seluruh pelayanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini