Kasus DBD Jogja Turun Drastis dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja

Kerap disebut "terbuat dari rindu dan angkringan" hingga muncul meme viral yang mengungkap sisi kelam Jogja.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 07:05 WIB
Kasus DBD Jogja Turun Drastis dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
Positif terinfeksi demam berdarah. (Shutterstock)

Edo Saputra (12), bocah asal Pedukuhan Kanigoro, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, setiap hari hanya tiduran di tempat tidur. Meski terkadang bisa duduk dan cukup lama, tetapi musibah yang menimpanya lima tahun lalu membuatnya hanya bisa beraktivitas di tempat tidur.

Saat akhir kelas 1 SD, Edo kecil jatuh ketika bermain bersama teman-temannya di sekolah. Semula orang tua tidak mengetahui bahwa anaknya jatuh. Orang tuanya baru sadar ketika anak tersebut merasakan sakit luar biasa ketika hendak beranjak tidur tiga minggu setelah jatuh.

Baca selengkapya

3. Karena Bakteri Wolbachia, Kasus DBD Turun 77 Persen di Yogyakarta

Baca Juga:Lumpuh, Edo Saputra Bocah Asal Gunungkidul Cari Uang Jajan dari Layangan

Yogyakarta mengalami penurunan kasus DBD secara signifikan hingga 77 persen, karena bakteri Wolbachia. Ini menjadi kabar baik, mengingat DBD masih menjadi salah satu penyakit menular paling sering terjadi di Indonesia.

Dilandir VOA Indonesia, Peneliti Utama World Mosquito Programme (WMP) Yogyakarta, Prof. Adi Utarini menyebut ini sebagai hasil penelitian yang menggembirakan.

Baca selengkapya

4. Lima Hari Buron, 2 Pembacok Siswa SMK Muhammadiyah Wonosari Tertangkap

Baca Juga:Ditembak Polisi 7 Kali, Ayah Jacob Blake: Anak Saya Lumpuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak