Yang Tua yang Dicinta, Cerita Suka Duka Pencinta Toyota Starlet di Jogja

Mereka adalah anggota komunitas ISC (Indonesian Starlet Club) chapter Yogyakarta, sebuah komunitas mobil yang berisikan penggemar dari sebuah hatchback lawas, Toyota Starlet.

Angga Roni Priambodo | Cesar Uji Tawakal
Rabu, 02 September 2020 | 08:19 WIB
Yang Tua yang Dicinta, Cerita Suka Duka Pencinta Toyota Starlet di Jogja
Komunitas Pencinta Toyota Starlet Yogyakarta.[Suara.com/Cesar Uji Tawakal]

SuaraJogja.id - Seorang pria berkaos putih keabu-abuan dan bertopi hitam tengah duduk santai di atas kursi plastik berwarna hijau di pinggir jalan di satu sudut Kota Jogja . Ia terlihat asyik mengobrol dengan beberapa rekannya.

Kepulan asap rokok serta beberapa gelas kopi menambah syahdu suasana Jumat malam (28/8/2020) di sebuah warung kopi sederhana yang terletak di Jalan Mutiara, Gondukusuman, Kota Jogja.

Mereka adalah anggota komunitas ISC (Indonesian Starlet Club) chapter Yogyakarta, sebuah komunitas mobil yang berisikan penggemar dari sebuah hatchback lawas, Toyota Starlet. Komunitas ini berdiri sejak tahun 1999 dan kini beranggotakan sebanyak 160-an orang.

"Saya mempunyai Starlet sejak tahun 2014," tutur pria bertopi hitam. Ia bernama Wiriatmoko, yang memegang posisi sebagai ketua klub tersebut.

Baca Juga:Percepat Tes Covid-19, Labkesda DKI Kerahkan Mobil Laboratorium Keliling

Komunitas Pencinta Toyota Starlet Yogyakarta.[Suara.com/Cesar Uji Tawakal]
Komunitas Pencinta Toyota Starlet Yogyakarta.[Suara.com/Cesar Uji Tawakal]

"Dulunya saya memiliki mobil buatan tahun 92, lalu saya memiliki versi tahun 96," lanjutnya.

Ia kemudian menunjuk sebuah mobil berwarna merah yang terparkir di seberang jalan. Di sana terdapat 6 kendaraan dengan jenis yang sama namun warna yang berbeda-beda.

"Itu mesinnya full original. Tapi kencang," ucapnya sambil tertawa.

Kencang bukanlah satu-satunya hal yang membuat mobil ini punya penggemar setia. Ada beberapa faktor lain yang membuat mobil-mobil tua ini masih digemari. Setidaknya faktor-faktor inilah yang menjadi pemicu tergabungnya ratusan anggota klub mobil tersebut.

Si Tua yang Gesit

Baca Juga:Tanpa Perlu Bantuan Valet, Mobil Ini Bisa Cari Parkir Sendiri

Lincah, irit dan handal. Tiga hal ini menjadi alasan solid yang membuat Toyota Starlet sulit tergantikan, setidaknya begitulah menurut para anggota klub mobil ini.

Walaupun edisi baru dari hatchback ini sudah tak bisa ditemui lagi di pasaran, namun mobil ini rupanya masih banyak diminati.

"Keluhan dari mobil ini menurut saya tidak ada. Mobil ini nyaman dipakai," kata Wiriatmoko.

"Selama mobil itu dalam kondisi terawat," sahut seorang pria berkaos hitam. Pria ini bernama Wawan yang mana merupakan wakil ketua klub tersebut.

Sambil sesekali mengisap rokok, Wiriatmoko menceritakan bahwa ada beberapa anggotanya yang memiliki beberapa mobil dalam berbagai tipe dan tahun pembuatan yang lebih baru, namun mereka malah lebih menyukai Starlet yang notabene keluaran lawas.

Komunitas Pencinta Toyota Starlet Yogyakarta.[Instagram/ISC_DIY]
Komunitas Pencinta Toyota Starlet Yogyakarta.[Instagram/ISC_DIY]

"Nuwun sewu ya, mas ini mobilnya banyak, tapi yang paling ia sukai justru Starlet. Mobilnya yang keluaran baru ada, yang lawas juga punya," ungkap Wiriatmoko sambil menunjuk Wawan dengan ekspresi antusias.

"Wis bandel, nyaman, irit pula," imbuhnya.

Tak ada gading yang tak retak. Walaupun mobil ini terlihat sempurna di mata mereka, namun ada juga momen di mana tunggangan mereka mengalami kendala teknis.

Beruntung karena beberapa anggota mereka berprofesi sebagai mekanik mobil, sehingga jika Starlet mereka ada yang ngadat, maka bisa diatasi dengan cepat.

"Kami pastikan sebelum kopdar atau touring, mobil-mobil kami selalu menjalani proses tune up," ungkap Wawan.

Walaupun sudah mengalami proses pengecekan namun tetap ada saja momen unik yang terjadi saat klub ini sedang jalan-jalan berjamaah.

"2017 lalu, kami sempat ikut jambore ke Cibubur. Salah satu mobil rekan kami mogok. Ternyata overheat karena ada masalah di radiator," ungkap pria yang kerap disapa dengan nama Pak Wiri tersebut.

"Kadang kipas radiator mati, itu juga bisa," sahut sang wakil ketua.

"Wah seru waktu kejadian itu," kata Wiriatmoko sambil tertawa lebar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini