Pakai Batik Salak Parijoto, Kustini-Danang ke KPU Diiringi Pasukan Merah

Baru Kustini-Danang yang sudah serahkan berkas siang ini karena paslon lain masih menunggu hasil tes usap Covid-19.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 04 September 2020 | 15:38 WIB
Pakai Batik Salak Parijoto, Kustini-Danang ke KPU Diiringi Pasukan Merah
Kustini-Danang menuju kantor KPU Sleman, Jumat (4/9/2020) sore. - (SuaraJogja.id/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Pasangan bakal cabup-cawabup Pilkada 2020 Sleman Kustini-Danang hadir ke kantor KPU Sleman, Jumat (4/9/2020) sore.

Pada pukul 14:49 WIB pasangan tersebut muncul dari kantor PDI P DPC Sleman bersama para pendukung. Mereka berbaris bersama membawa spanduk bergambar foto Kustini-Danang, disertai tulisan "Menjaga Pancasila, UUD1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika."

Mengusung lambang burung Garuda yang diletakkan di ujung tongkat, Kustini-Danang didampingi sejumlah orang berseragam loreng khas Satgas PDI P dan PAN.

Selebihnya, baik perempuan dan laki-laki simpatisan yang mendampingi mereka mengenakan pakaian ala Jawa, seperti blangkon, jarik batik, dan beskap, serta kebaya berbahan brokat maupun velvet, lengkap bersanggul.

Baca Juga:Lagi, Bawaslu Sleman Temukan Kekeliruan Data Pemilih

Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa mengenakan batik salak parijoto berwarna putih gading dan alat pelindung diri berupa masker dan faceshield.

Keduanya sempat menyunggingkan senyum tanpa membuka masker sembari menunjukkan jempol mereka, bergaya ke hadapan juru foto yang mengambil gambar mereka.

"Doa restunya ya," kata Danang singkat di teras kantor KPU Sleman, sembari melambaikan tangan.

Kustini, yang berada di sebelahnya, memilih senyum sembari melambaikan tangan.

Usai mengantar Kustini-Danang memasuki gedung kantor KPU Sleman, tim Kustini-Danang membagikan press release kepada sejumlah wartawan yang hadir di kesempatan tersebut.

Baca Juga:Bawaslu Umumkan Deretan Kerawanan Pelanggaran Pilkada di Masa Pendaftaran

Dalam rilis itu, Kustini menjelaskan, KSP mengajak masyarakat untuk mewaspadai praktik politik uang. Sebab jika sampai terjadi, praktik transaksional dalam pilkada akan merugikan masyarakat sendiri.

Ia tidak rela Sleman dipimpin oleh kepala daerah yang tersandera oleh beban berat politik, sehingga selama masa pemerintahannya tidak memikirkan kepentingan rakyat.

Baru Kustini-Danang yang sudah serahkan berkas siang ini

Sebelumnya hingga pukul 14.15 WIB, baru ada satu paslon cabup-cawabup Sleman yang mendaftarkan diri dengan membawa berkas, ke KPU Sleman, pada Jumat siang, yaitu Kustini-Danang.

Penyebabnya, paslon yang lain masih menunggu hasil tes usap (swab), dan ada yang memang masih belum menentukan hari kedatangannya ke KPU Sleman.

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman Noor Aan Muhlishoh menyatakan, persyaratan PCR diatur dalam PKPU 10 tentang perubahan PKPU pandemi Nomor 6 tahun 2020

"Untuk pemeriksaan kesehatan pasangan itu harus negatif swab. Itu juga yang disyaratkan IDI, harus dipenuhi," kata dia, Jumat siang.

Hasil tes usap itu harus diserahkan saat pendaftaran. Kalau saat pendaftaran mereka positif, maka paslon tidak bisa hadir, tetapi berkas pendaftaran tetap diterima dan difasilitasi.

Selain itu, hasil PCR tidak menggugurkan pencalonan kalau ternyata hasilnya positif. Yang bersangkutan diwajibkan melakukan pengobatan sebagaimana yang telah diatur, karantina, dan sebagainya.

"Lalu harus dites lagi, setelah hasilnya negatif, proses dilanjutkan, proses pemeriksaan kesehatan, proses verifikasi administrasi," terangnya.

Aan menyebutkan, aturan itu sesungguhnya sudah disosialisasikan oleh KPU Sleman dengan mengundang parpol, pihak keamanan, Bawaslu, sosialisasi proses pendaftaran terkait SOP, tata tertib, dan aturan berlaku.

"Terkait swab, kami baru memberikan imbauan pada 2 September karena PKPU belum turun, tetapi setelah dua hari kemudian baru turun surat dari PKPU," ucapnya.

KPU Sleman, lanjutnya, bersurat kepada delapan partai politik melampirkan PKPU yang baru.

"Seharusnya terkait swab sudah tersampaikan ke parpol dan paslon. Di acara sosialisasi sudah sampaikan pasangan harus swab," kata Aan lagi.

Kendati demikian, seandainya saat menyerahkan berkas pendaftaran belum memiliki hasil tes usap, maka opsi yang bisa dipilih yakni mendaftarkan pasangan diwakili partai politik dengan melampirkan hasil swab belum keluar.

Perwakilan pengusung Sri Muslimatun dan Amin Purnama, yakni Surana, mengungkapkan, hasil tes usap paslon Muslimatun dan Amin masih belum keluar.

"Masih menunggu hasil swab dua-duanya," kata Surana, yang merupakan Ketua DPD Nasdem Sleman itu.

Sebelumnya, pasangan dari Danang Wicaksana Sulistya, Agus Kholik, masih belum memastikan jadwal kedatangan mereka ke KPU Sleman, untuk mendaftar kendati syarat pendaftaran sudah lengkap.

Hanya saja, mereka memastikan akan mendaftarkan diri di antara tiga tanggal yang sudah ditentukan.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini