Cerita Pengangkat Jenazah Jenderal Korban G30SPKI: Kondisinya Mengenaskan

Dua mantan prajurit mengisahkan pengalaman mengangkat jenazah para jenderal korban G30S/PKI.

Rendy Adrikni Sadikin
Rabu, 30 September 2020 | 14:18 WIB
Cerita Pengangkat Jenazah Jenderal Korban G30SPKI: Kondisinya Mengenaskan
Destinasi yang jadi saksi bisu G30S/PKI (Wikimedia Commons)

Julius mengisahkan kembali peristiwa pengangkatan jenazah Jendral Ahmad Yani dan Jendral Sutoyo. Kala itu, keduanya yang sempat terjatuh kembali tersumur lantaran tali yang digunakan tak kuat menahan beban berat dan terputus.

“Yang ngenes sekali itu, (jenazah) pak Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Sutoyo ketika ditarik ke atas sudah dimulut sumur, talinya putus,” ujar Julius.

Bahkan Julius menyaksikan sendiri bagaimana kondisi mayat dari Jenderal Ahmad Yani.

“Yang juga berkesan buat saya, yang berkesan artian sedih waktu itu. Saya melihat pak Yani ketika waktu di taruh di tanah lehernya langsung pluk gitu. Saya langsung jongkok itu lihat, lehernya disayat itu, cuma enggak sampai putus,” jelas Julius.

Baca Juga:Jejak PKI di Palembang, Ada Kamp di Pulau Kemarau Hingga Muktamar Ulama

Menurut Sugimin, kondisi jenazah Ahmad Yani menjadi salah satu yang paling mengerikan.

“Waktu itu kan juga ditembak di rumahnya, mungkin tidak hanya sekali, tapi diberondong (peluru) berkali-kali. Pada waktu diangkat itu sudah mengeluarkan kotoran dari perut. Jenazah yang lainnya tak ada yang sampai seperti itu,” lanjut Sugimin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini