Mau Mendarat di Adisutjipto, Kronologi Layangan Nyangkut Pesawat Citilink

Pada pukul 16.47 WIB, ketika pesawat hendak mendarat dengan ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan tanah, pilot melihat layang-layang di udara.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 15:56 WIB
Mau Mendarat di Adisutjipto, Kronologi Layangan Nyangkut Pesawat Citilink
Layangan nyangkut di pesawat - (Twitter/@mbahJogja)

SuaraJogja.id - Akun Twitter @aadityaherdian membagikan utas mengenai penemuan layang-layang di bagian Pesawat Citilink yang mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.

Utas ini dibuat pada Jumat (23/10/2020) pukul 19.13 WIB. Saat ini, unggahan akun @aadityaherdian telah mendapat sejumlah 1,5 ribu suka dan 1,6 ribu retweet dari warganet.

Selain mengunggah foto layang-layang yang tersnagkut di bagian roda pesawat sebelah kanan pesawat, ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak bermain layang-layang di sekitar bandara.

"Temen temenku di Jogja, plislah ayo jangan main layangan di deket bandara Adi Sutjipto ya, bisa membahayakan penerbang, Semua bandara juga, jangan main layangan dekat bandara. BERHAYA! Kalo sudah gini mau nyalain siapa??," tulisnya dalam utas.

Baca Juga:Sebelum Ban Tersangkut, Pilot Citilink Sudah Lapor Banyak Layang-Layang

Ia kemudian mengungkapkan bahwa pesawat yang mendarat tersebut merupakan tipe pesawat ATR, yang terbangnya tidak terbilang tinggi jika dibandingkan dengan tipe Boeing Airbus.

Kronologi yang lebih jelas mengenai peristiwa ini tertera pada tangkapan layar chat unggahan akun Twitter @mbahJogja.

Disebutkan, pesawat Citilink QG-1107 Jenis (ART 73-600) itu terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju Bandara Adisutjipto Yogyakarta.

Layangan nyangkut di pesawat - (Twitter/@aadityaherdian)
Layangan nyangkut di pesawat - (Twitter/@aadityaherdian)

CEK UTASNYA DI SINI.

Pada pukul 16.47 WIB, ketika pesawat hendak mendarat dengan ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan tanah, pilot melihat layang-layang di udara. Pilot pun kemudian melapor kepada Petugas Tower Lanud Adisutjipto. Pada saat On Final Approach Runway 09, akhirnya pesawat ini menabrak layang-layang dan menyangkut di bagian Main Wheel sebelah kanan.

Baca Juga:Hendak Mendarat di Adisutjipto, Roda Pesawat Citilink Tersangkut Layangan

Pesawat Citilink ini pun mendarat dengan selamat pada pukul 16.48 WIB di Appron di depan Terminal B.

Setelahnya, ada pihak dari Garuda Maintenance Facility (GMF) yang melihat layang-layang di roda pesawat bagian kanan pesawat. Pihak GMF pun mengambil layang-layang yang tersangkut dan mengecek pesawat ini, apakah ada kerusakan atau tidak. Hasilnya tidak ada kerusakan.

Kemudian pada pukul 17.07 WIB, pihak pimpinan GMF ini melaporkan ke Appron Movement Control (AMC) hasil pengecekannya.

Akhirnya, setelah Pesawat Citilink ini dapat lepas landas kembali menuju Bandara Halim Perdana Kusuma pada pukul 17.23 WIB.

Layangan nyangkut di pesawat - (Twitter/@mbahJogja)
Layangan nyangkut di pesawat - (Twitter/@mbahJogja)

CEK CUITANNYA DI SINI.

Unggahan ini pun menuai beragam komentar dari warganet.

"Dahh dahh mending ga usah main layangan krn dimanapun swbenere bahaya, pernah nyangkut di ban motorku juga tuh tali mana ngejiret banyak bgtt untung pas nyuci motor tukangnya ngeh kalo ada benang ngejundet dan itu bener2 sampe kelilit untung gapapa," tulis akun @hanun_jung.

"Pentingnya sosialisasi kemasyarakat ttentang wilayah KKOP nih, biar tidak membahayakan penerbangan dan tidak bermain layangan / menerbangkan balon udara atau semacamnya di sekitaran wilayah KKOP," kata akun @tomsandjerry.

"Kemrin sore liat pesawat ini krn rumahku deket bandara. emang lagi banyak yg main layangan sih, tapi mungkin kesangkutnya pas udah melintas jembatan janti ya yg lebih rendah. Di rumahku terbangnya masi agak tinggi sih," ujar akun @maynadhira.

Selain itu, akun @Diahfrtka juga turut menuliskan komentarnya, "Aaa aku pernh gagal terbang, baling baling pesawatnya tiba tiba macet karna ada burung nyangkut di dalemnya. hampir lepas landas tiba tiba mesin drop, bayangin aja pesawat ngerem".

Reporter: Dita Alvinasari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak