Kasus Covid-19 di Bantul Tembus 68 Orang Sehari, Kebanyakan dari Ponpes

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja juga menyatakan bahwa kasus baru terbanyak memang berasal dari hasil skrining pondok pesantren di Bantul.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 30 Oktober 2020 | 13:35 WIB
Kasus Covid-19 di Bantul Tembus 68 Orang Sehari, Kebanyakan dari Ponpes
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bantul mengalami lonjakan yang cukup besar. Tercatat ada 68 kasus baru yang masuk pada Kamis (29/10/2020) kemarin.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso, atau yang kerap disapa Oki, mengatakan, memang pada bulan ini Pemkab Bantul tengah kembali memulai screening dan tracing yang menyasar berbagai tempat yang dianggap mempunyai potensi pernularan tinggi, mulai dari perkantoran, pendidikan, perusahaan atau pabrik, pasar, dan pelaku perjalanan.

"Jumlah tes yang dilakukan memang banyak, sehingga didapatkan terkonfirmasi positif pun juga banyak itu meningkatkan angka kasus di Bantul," kata Oki kepada awak media, Jumat (30/10/2020).

Oki menjelaskan, terdapat kurang lebih 160 orang yang masuk ke dalam screening oleh Dinkes Bantul tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 64 orang terkonfirmasi positif Covid-19 berasal dari kelompok pendidikan yang tersebar di Kecamatan Sewon, Piyungan hingga Pleret.

Baca Juga:DIY Tambah 82 Kasus Baru, 64 Siswa di Bantul Positif COVID-19

Namun dari 64 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, kata Oki, tidak berasal dari satu tempat saja. Sebab, menurut kabar yang sudah beredar di masyarakat, penularan 64 orang itu hanya terjadi di satu tempat pendidikan atau pondok pesantren saja.

‎"Enam puluh empat orang itu tidak hanya di satu tempat saja, ada di 3 kecamatan, yakni Sewon, Pleret, dan Piyungan. Itu hasil screening dan tracing yang dilakukan di 3 tempat pendidikan," tegasnya.

Menurut Oki, memang pondok pesantren sudah mendapat instruksi langsung dari Gubernur DIY sejak bulan Juli lalu. Disebutkan bahwa setiap ponpes yang akan kembali memasukkan santrinya diperintahkan untuk melakukan screening.

Oki menyebut, beberapa ponpes sudah melakukan screening tersebut, baik secara mandiri oleh masing-masing ponpes atau dengan bantuan oleh Dinkes Bantul.

"Screening itu akan berlangsung. Jadi kalau memang di ponpes tersebut ada atau ditemukan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 maka akan terus dievaluasi. Kasus terbaru ini juga hasil dari screening dari puskesmas setempat," ucapnya.

Baca Juga:Sejumlah Nakes Positif Covid-19, RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Ditutup

Disampaikan Oki, minggu depan direncanakan pihaknya akan kembali melanjutkan proses screening di ponpes terkait dengan bulan sebelumnya yang mana angka kasus positif di Bantul tidak banyak.

Hal itu, menurut Oki, dikarenakan Pemkab Bantul masih menyusun rencana dan menentukan sasaran untuk mulai screening lebih masif lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja juga menyatakan bahwa kasus baru terbanyak memang berasal dari hasil skrining pondok pesantren di Bantul. Saat ini seluruh santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu sudah menjalani karantina mandiri di ruang khusus pondok pesantren.

"Sudah karantina mandiri, di ponpes sudah ada tim kesehatan yang dibantu dari puskesmas setempat untuk memantau terus perkembangannya," kata Agus.

Dari laporan yang didapatkan Agus, hingga sekarang belum ada santri yang dikirim ke rumah sakit rujukan. Menurutnya semua santri masuk dalam kategori asimtomatic atau Orang Tanpa Gejala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini