Buatan UGM, Tingkat Akurasi GeNose Alat Deteksi Covid-19 Sampai 90 Persen

Saat ini pihak Universitas Gadjah Mada sedang mengurus izin edar di Kementerian Kesehatan karena sudah selesai melakukan uji validasi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 19 Desember 2020 | 12:07 WIB
Buatan UGM, Tingkat Akurasi GeNose Alat Deteksi Covid-19 Sampai 90 Persen
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)

SuaraJogja.id - Alat skrining COVID-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose disebutkan memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen.

Klaim tersebut disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro berdasarkan hasil sementara dari uji validasi.

"Dari hasil sementara tingkat akurasinya di atas 90 persen. Artinya, GeNose bisa dipakai sebagai alat deteksi untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata Bambang dalam acara roadshow Laboratorium Mobile BSL-2 varian bus di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat (18/12/2020).

Dilansir ANTARA, GeNose merupakan alat skrining dan diagnostik COVID-19 berbasis embusan napas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada. GeNose adalah alat non-invasif dan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam menganalisis keberadaan COVID-19.

Baca Juga:Pejabat Satpol PP Gunungkidul Covid-19, Pedagang Pasar Argosari Meninggal

Menristek Bambang menuturkan saat ini pihak Universitas Gadjah Mada sedang mengurus izin edar di Kementerian Kesehatan karena sudah selesai melakukan uji validasi. Dalam uji validasi tersebut, dilakukan pembandingan akurasi antara kelompok yang diuji dengan tes PCR dab GeNose untuk melihat konsistensi hasilnya.

"Kalau sudah izin edar bisa keluar bulan ini dan bisa disebarluaskan pada awal tahun depan," tuturnya.

Dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta, Menristek Bambang juga menyerahkan beberapa produk inovasi COVID-19 sebagai rangkaian program Bakti Inovasi di Universitas Gadjah Mada dan hasil teknologi tepat guna kepada Provinsi Yogyakarta sekaligus menyerahkan surat Keputusan Menteri terkait Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih dan meninjau operasional Laboratorium Mobile BSL 2 versi bus.

Bakti Inovasi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi, dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

Menteri Bambang menyerahkan sejumlah produk inovasi yang dapat membantu penanggulangan COVID-19 kepada Provinsi Yogyakarta.

Baca Juga:Ingatkan Jokowi, Pengamat UGM: Menteri dari Partai Berpotensi Korup

Produk inovasi yang diserahkan tersebut antara lain: Rapid Test RI-GHA sebanyak 4.000 unit, robot pelayan kesehatan RAISA sebanyak tiga unit, Stick flocked swab UI sebanyak 60.000 unit, dan paket imunitas yang berisi Wedang Uwuh, Teh Jahe, Virgin Coconut Oil (VCO), Vitamin OST-D, Minyak Kayu Putih, Curcuma Pro, Permen Cajuput, dan Teh Dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak