Awan Panas Gunung Merapi Meluncur 1,5 Km, Lava ke Barat Daya dan Tenggara

"Asap kawah sempat teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah."

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 23 April 2021 | 10:46 WIB
Awan Panas Gunung Merapi Meluncur 1,5 Km, Lava ke Barat Daya dan Tenggara
Awan panas dimuntahkan Gunung Merapi pada Selasa (20/4/2021) pagi. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

Sudah ada juga aktivitas lain berupa guguran lava yang masih terus terjadi. Guguran lava itu masih mengarah ke barat daya.

"Teramati 8 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya," terangnya.

Sedangkan untuk kegempaan hanya tercatat guguran sejumlah 50 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 1 kali.

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Baca Juga:Update Merapi, Keluarkan Awan Panas Sejauh 1,3 Km ke Arah Barat Daya

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca Juga:Dua Kubah Masih Aktif, Status Gunung Merapi Masih Fluktuatif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak