SuaraJogja.id - Pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo menjelang libur panjang Hari Lahir Pancasila di Stasiun Tugu membludak. Dalam sehari, sektiar 9.000 hingga 12 ribu tiket ludes terbeli.
Padahal pada libur Lebaran 2021 maupun Waisak pekan lalu sempat turun drastis. Rata-rata hanya sekitar 2.000-4.000 tiket KRL terjual di Stasiun Tugu Yogyakarta.
"Hari ini tadi saja tadi pagi sampai siang ada sekitar 4.000 tiket KRL terjual, karena diperkirakan sampai malam ini bisa dua sampai tiga kali lipat," ujar VP Corporate Secretari KAI Commuter, Anne Purba di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (29/05/2021).
Menurut Anne, setelah dicabutnya larangan mudik dan normalnya kembali aktivitas warga, KRL diserbu pemudik maupun wisatawan. Karenanya, setiap hari KAI menyediakan 20 rute keberangkatan untuk mengantisipasi membludaknya penumpang. Sebab ada batasan maksimal terisi 74 penumpang di tiap gerbong KRL di masa pandemi COVID-19 ini.
Baca Juga:KRL Solo-Jogja Kembali Normal, Layani 9.000 Penumpang per Hari
Penambahan rute perjalanan ini meningkat cukup drastis dari sebelumnya sebanyak 4 rute perjalanan per harinya. Sebanyak 8 KRL digunakan untuk mengangkut penumpang dalam 20 kali rute perjalanan tersebut agar tidak terjadi penumpukan penumpang.
Selama masa larangan mudik Stasiun Yogyakarta melayani 14.639 pengguna KRL. Sementara di Stasiun Lempuyangan melayani 3.031 pengguna KRL. Tak hanya itu, pengguna KRL yang keluar di Stasiun Yogyakarta sebanyak 13.452 orang dan yang keluar di Stasiun Lempuyangan berjumlah 7.413 orang.
"Stasiun tugu paling tinggi untuk penggunaan KRL karena bisa mencapai lebih dari 12 ribu per hari. Ini butuh kerjasama yang baik agar protokol kesehatan bisa diterapkan," jelasnya.
Anne menambahkan, saat ini sebanyak 60 persen pengguna KRL menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) . Sekitar 7 ribu KMT sudah terjual sampai saat ini di Yogyakarta. Selain itu terdapat 21 persen pengguna kartu elektronik bank dan 19 persen pengguna dengan QR Code.
Layanan KRL Yogyakarta-Solo saat ini seluruhnya sudah dilayani menggunakan tiga rangkaian KRL. Satu rangkaian tersebut terdiri dari stamformasi (SF) 8 kereta. Pada awal beroperasinya KRL Yogyakarta Solo Februari lalu, hanya satu rangkaian yang terdiri dari delapan kereta, sedangkan dua lainnya hanya terdiri dari empat kereta.
Baca Juga:Viral Wanita Tolak Pakai Masker di Dalam KRL, Ditegur Petugas Malah Ngegas
"Dengan penambahan panjang rangkaian KRL ini, kapasitas pengguna yang dapat dilayani lebih banyak dan penerapan physical distancing atau jaga jarak aman antara pengguna bisa lebih maksimal," paparnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi