SuaraJogja.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Sleman buka suara menyikapi viral kerumunan di pusat perbelanjaan di Sleman.
Plt Kepala Sat Pol PP Sleman Susmiyarto mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang meminta konfirmasi dan kroscek dari pihak Sleman City Hall (SCH), selaku pemilik lokasi yang diduga telah terjadi kerumunan.
Setelah mendapatkan konfirmasi valid, maka Sat Pol PP akan menentukan sikap.
Kendati demikian, secara umum, kegiatan di tengah masa PPKM Mikro tetap harus digelar dengan menerapkan protokol kesehatan, termasuk dengan menjaga jarak.
Baca Juga:Kunjungan ke Museum Membaik, Wabup Yakinkan Obyek Wisata di Sleman Aman Dikunjungi
"Substansinya itu," terangnya, Kamis (17/6/2021).
Susmiyarto menjelaskan, bukan tanpa alasan hajatan dengan 'makan di tempat' masih belum banyak diperbolehkan di masa PPKM Mikro.
"Kan diminta tidak berdekatan dengan banyak orang, kan gitu. Substansinya kan jaga jarak juga," ungkapnya.
Dengan demikian, akan ada sanksi yang bisa diberikan kepada penyelenggara ketika ada kegiatan yang dilaksanakan di masa PPKM Mikro dengan tanpa menerapkan jaga jarak. Mengingat jaga jarak menjadi satu dari sejumlah poin penting yang wajib diwujudkan dalam protokol kesehatan berkegiatan.
"Iya, paling nanti ditegur, ini sudah terlanjur [terjadi], bagaimana lagi," kata dia.
Baca Juga:Pemkab Sleman Akui Ketersediaan Selter Kalurahan Masih Terkendala
Ia menambahkan, bila dari hasil konfirmasi dengan pihak penyelenggara ditemukan pelanggaran prokes, maka ada mekanisme sanksi yang akan diterapkan oleh Satpol PP.