Bangkitkan Perekonomian, Kemenperin Bekali 250 IKM Keterampilan e-Bisnis

Selain berfokus kepada progran Making Indonesia 4.0, kata Gati, Kemenperin juga mendorong program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN).

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 22 Juni 2021 | 16:17 WIB
Bangkitkan Perekonomian, Kemenperin Bekali 250 IKM Keterampilan e-Bisnis
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Gati Wibawaningsih dalam zoom virtual pembukaan workshop E-Smart IKM Aneka, Kimia, Sandang dan Kerajinan Provinsi DIY, Selasa (22/6/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Kementerian Perindustrian menggelar workhsop e-Smart Industri Kecil Menengah (IKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (22/6/2021). Dalam workshop ini setidaknya diikuti oleh sebanyak 250 IKM yang berasal dari berbagai komoditi.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih mengatakan workshop ini sebagai upaya dari Kementerian Perindustrian untuk terus mendorong peran IKM dalam kebangkitan perekonomian di Indonesia.

Terkhusus melalui implementasi Making Indonesia 4.0 dengan pemberdayaan IKM dalam kaitanya pemanfaatan teknologi digital dan e-bisnis.

“IKM yang mengikuti e-Smart IKM nantinya akan dibekali keterampilan-keterampilan yang relevan agar dapat memanfaatkan marketplace secara optimal,” kata Gati melalui zoom virtual.

Baca Juga:Dapet Mitra Baru, Komisi VII Optimis Kerja Sama Produktif dengan Kemenperin

Gati menyebutkan, workshop ini digelar agar pelaku IKM dapat memanfaatkan teknologi digital serta memperluas akses pasar melalui marketplace yang ada.

Program e-Smart IKM juga akan memberikan edukasi dalam berbagai bentuk pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku IKM. Tujuannya agar IKM mampu bersaing untuk memasarkan produknya lewat platform digital.

Selain berfokus kepada progran Making Indonesia 4.0, kata Gati, Kemenperin juga mendorong program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Program ini sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang sudah terlebih dulu diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei tahun lalu.

"Hadirnya Gernas BBI itu untuk mendorong pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat agar selalu mencintai dan membeli produk lokal," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan Gati, tujuan utama Gernas BBI pada tahun 2021 ini adalah dapat menyasar 6,1 juta UMKM onboarding atau masuk di marketplace. Maka dari itu Kemenperin secara konsisten terus memberdayakan pelaku IKM melalui Program e-Smart IKM.

Baca Juga:Sosialisasi Transportasi Industri Hijau, PT AHM Pinjamkan Honda PCX Electric kepada BBTPPI

“Program e-Smart IKM sudah berjalan sejak tahun 2017 dan telah melatih 13.184 pelaku IKM di seluruh Indonesia untuk mengembangkan akses pasar IKM,” ungkapnya.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga usai, pemerintah juga terus mengupayakan langkah-langkah guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan terus mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Penggunaan produk dalam negeri pada belanja pemerintah merupakan hal yang wajib jika Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk tersebut mencapai 40%.

Gati menuturkan potensi belanja barang dan modal pemerintah pusat tahun 2021 saja mencapai Rp. 607,7 triliun. Oleh karena itu pihaknya terus mendorong para IKM untuk bisa masuk ke dalam e-purchasing Pemerintah termasuk melalui e-Smart IKM yang dilaksanakan ini.

“Ini merupakan kesempatan IKM untuk mendapatkan manfaat dari potensi belanja pemerintah yang cukup besar tersebut,” ujarnya.

Direktur IA dan IKM KSK Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian, E. Ratna Utarianingrum menjelaskan materi workshop yang akan diberikan itu beragam.

Mulai dari pembuatan konten video promosi, tips dan trik pembuatan foto produk, pemanfatan marketplace untuk pemasaran online dan pengadaan barang, jasa pemerintah dan sosialisasi program Pasar Digital (PaDi) UMKM Kementerian BUMN.

"Sebagai tindak lanjut dari e-Smart IKM ini para peserta akan mendapatkan bimbingan langsung oleh marketplace. Kemudian masuk ke dalam e-katalog e-Smart IKM," kata dia.

Belum lagi ditambah dengan akses kepada program-program Ditjen IKMA. Termasuk restrukturisasi mesin dan peralatan, klinik HAKI, klinik merek dan desain kemasan serta fasilitasi sertifikasi produk.

Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DIY, Aris Riyanta, berharap dalam workshop ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta di DIY. Terkhusus dengan pemanfaatan akses pasar melalui perkembangan teknologi.

"Kami harapkan kepada para peserta workshop dapat dengan sungguh-sungguh dengan cermat mengikuti rangkai acara sehingga dapat semakin bersemangat memajukan usahanya," ujar Aris.

Aris menuturkan bahwa program E-Smart IKM ini bertujuan juga untuk meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing. Selain juga untuk meningkatkan kemampuan IKM, akses bahan baku, teknologi modal dan panduan bagi pengambil kebijakan di dalam mengurusi progran pembinaan IKM yang lebih terintegrasi dan tepat sasaran.

"E-Smart ini sebagai tools untuk meningkatkan daya saing. Kami harap IKM pun tetap mampu untuk berproduksi dengan hasil yang berkualitas dengan semangat yang terus-menerus dan juga menciptakan dengan krativitas produk yang diminati pasar baik pasar domestik dan pasar luar negeri," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini