SuaraJogja.id - Cukup lama tinggal di Indonesia, seorang mahasiswi asal Malaysia bernama Ivy Phan menceritakan beberapa pengalamannya yang tak terlupakan selama beradaptasi dengan budaya yang baru baginya. Ia pun mengau sangat betah hidup di Indonesia, tepatnya di Jogja.
Lewat video yang ia unggah pada 11 April 2021 lalu, youtuber Ivy Phan menceritakan salah satu pengalamannya berkenalan dengan orang asing di Jogja dan membandingkan keamanan di Malaysia dan Indonesia berdasarkan pengamatan pribadinya.
"Di Indonesia enggak 100 persen aman, di Malaysia enggak 100 persen bahaya, tetapi kalau mau membandingkan, ya, saya merasa di Indonesia itu lebih aman," kata Ivy Phan.
"Karena kemarin saya lagi main futsal gitu, terus ada satu mas gitu. Dia asli Makassar," lanjut Ivy Phan.
Baca Juga:Prihatin Klitih di Jogja, Komunitas Jawil Jundil Hadir Perangi Kejahatan Jalanan
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi UGM ini pun berkenalan dengan laki-laki tersebut, dan ia pun tak menyangka, baru kenal, pemuda itu mengajaknya berencana jalan-jalan.
"Saya kaget. Itu enggak kenal, lima menit, saya udah setuju mau jalan-jalan," ucap Ivy Phan.
Ia pun mengajak teman perempuannya asal Jepang, dan laki-laki asal Makassar tadi juga mengajak satu teman laki-lakinya.
"Dua cewek asing, dan dua cowok Indonesia. Kami main ke Pantai Selatan di Jogja," kenang gadis berambut pendek ini.
Dirinya pun membayangkan, jika itu terjadi di Malaysia, ia tak yakin keamanannya terjamin.
Baca Juga:Akun IG Gangster Jogja Resahkan Publik, Berhubungan dengan Klitih Kotagede?
"Waduh kalau di Malaysia, kamu kayak gitu, wah habis itu ceweknya," tambahnya.
Meski pergi dan pulang dalam kondisi aman, pada keterangannya yang ia bubuhkan di video, Ivy Phan tak akan mengulangnya lagi.
Ivy Phan kemudian membandingkan keamanan di Singapura dan Jogja. Menurut dia, keamanan di Singapura memang diatur undang-undang, sementara di Jogja berdasarkan kesadaran masing-masing.
Selain itu, Ivy Phan juga mengaku, dirinya bahagia tinggal di Jogja karena menurut dia, orang-orang Jogja baik dan ramah.
"Saya merasa lebih happy di Indonesia karena orangnya ramah. Kehidupannya lebih slow, lebih santai, orangnya enggak stres. Orangnya juga ramah," tuturnya.
"Saya tahu, kalau saya kesusahan, saya enggak usah panik, pasti ada yang membantu. Misalnya, ban bocor, pasti ada yang membantu," sambung Ivy Phan.
Saking merasa amannya, Ivy Phan merasa semua orang Indonesia seperti keluarganya. Terlebih, kata dia, orang-orang Indonesia yang selama ini ia temui memahami posisi orang asing yang tinggal sendirian di negeri orang, seperti dirinya, dan langsung memposisikan diri sebagai keluarga tanpa ikatan darah.
Sebagai orang introver, Ivy Phan juga merasa bahagia bertemu dengan orang-orang Indonesia, khususnya Jogja.
"Kalau saya di Jogja, orangnya banyak senyum, banyak ramah. Kamu kalau keluar, kamu ketemu orang, kamu bukan stres, kamu malah seneng. Kalau untuk saya, ya itu sangat penting karena saya introvert. Saya jarang mau keluar karena orang," terang Ivy Phan.
Bahkan, gadis berkacamata ini menganggap Jogja seperti surga karena selama ini ia selalu bertemu orang-orang baik di sana.
"Saya merasa semua orang di Jogja sangat nice sekali, sehingga kamu seperti hidup di paradise, di surga, di mana semua orangs angat santai, nice, positif aja. Jadi kamu enggak usah ke surga. Itu surganya udah ada di Bumi, itu Kota Jogja," kata dia.