Pemanfataan UMKM Ditunda, 220 Bed Hotel Mutiara Siap untuk Isoter

Pemda akan menyediakan tenaga medis dan kesehatan (nakes) yang bertugas di selter pasien bergejala ringan tersebut.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 02 Agustus 2021 | 18:49 WIB
Pemanfataan UMKM Ditunda, 220 Bed Hotel Mutiara Siap untuk Isoter
Kondisi eks Hotel Mutiara, yang akan dijadikan isoter bagi pasien Covid-19, Senin (2/8/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Pemda DIY memutuskan eks Hotel Mutiara 1 dan 2 digunakan untuk isolasi terpusat (isoter) penanganan Covid-19. Karenanya pemanfaatan bangunan yang sedianya untuk UMKM dan pariwisata DIY harus ditunda.

"Ya kita lihat [pemanfaatan] mana yang darurat, jadi nantinya kita pakai dulu untuk isoter Covid-19," ujar Sekda DIY Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (02/08/2021).

Namun bila pemerintah pusat menghendaki bangunan tersebut digunakan untuk rumah sakit (RS) darurat, Pemda akan mengusahakannya. Sebanyak 220 bed atau tempat tidur di kedua bangunan akan disiapkan.

Pemda akan menyediakan tenaga medis dan kesehatan (nakes) yang bertugas di selter pasien bergejala ringan tersebut. Dinas Kesehatan akan melakukan perekrutan nakes yang dibutuhkan.

Baca Juga:Kelurahan di Jogja Dibantu Danais, Walkot: Harus Ada Program Jelas Penanganan Covid-19

Selain itu penyediaan petugas untuk permakanan bagi pasien. Termasuk pengamanan di seputar hotel yang berada di kawasan Malioboro itu.

"Kalau tempat[hotel] untuk isoter saya kira tidak masalah [dengan masyarakat sekitar]. Kan orang tidak boleh keluar masuk disitu, jadi nanti akan ada pengaman. Orang tidak bisa mobilitas [sembarangan]," paparnya.

Aji menambahkan, eks Hotel Mutiara nantinya digunakan untuk cadangan isoter apalagi selter lain di DIY tidak bisa lagi menampunh pasien Covid-19. Apalagi minat pasien Covid-119 untuk masuk ke selter atau isoter masih cukup rendah.

Akibatnya angka pasien Covid-19 di DIY yang masih memilih isoman masih cukup tinggi hingga lebih dari 28-30 ribu orang. Sehingga beberapa isoter dan selter masih banyak yang kosong.

"Kita harus benahi [hotel] dulu, ada banyak yang harus didandani, ini untuk alternatif saja, kalau tidak kurang ya tidak dipakai," ungkapnya.

Baca Juga:Tambah RS Darurat Covid-19, DIY Manfaatkan Eks Hotel Mutiara

Secara terpisah Anggota DPRD DIY, Agus Sumaryanto mendukung pemanfaatan eks hotel Mutiara untuk isoter. Apalagi rencana Pemda untuk untuk program lain juga belum terealisasi sampai saat ini.

"Daripada [hotel mutiara] kosong atau mangkrak, tidak ada salahnya saat yang sangat mendesak ini hotel mutiara bisa digunakan [isoter] penanganan Covid-19 untuk sementara" ujarnya.

Politisi Partai Golkar ini menambahkan, jika kondisi darurat pandemi berakhir, maka kedua bangunan tersebut bisa dikembalikan sesuai fungsinya. Pemda diminta menyiapkan keperluan yang dibutuhkan untuk isoter.

"Ini kan mendesak, jjadi ya tidak apa-apa digunakan untuk hal yang lebih darurat," tandasnya.

Selain isoter, Agus juga meminta Pemda bisa melakukan percepatan vaksinasi. Salah satunya memastikan ketersediaan vaksin yang dibutuhkan d semua kabupaten/kota.

Program percepatan vaksinasi ini penting karena antusiasme masyarakat DIY untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 sudah semakin tinggi saat ini. Banyak masyarakat yang rela antri untuk bisa divaksin dalam rangka mengantisipasi paparan virus.

"Jika antusiasme warga tinggi tapi stok vaksinnya habs kan kasihan rakyat. Ini yang harus diperhatikan pemda," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak