Pengelola Jip Wisata Harapkan Bantuan Rekomendasi Tunda Angsuran Utang dan BPJS

Melihat sepinya wisata jip, para pengelola kembali bertani. Beberapa di antara mereka ada yang juga mencoba peruntungan dengan mencari pekerjaan baru.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 18 Agustus 2021 | 20:53 WIB
Pengelola Jip Wisata Harapkan Bantuan Rekomendasi Tunda Angsuran Utang dan BPJS
Jip merapi yang membawa wisatawan (Instagram/@wisata_lavatour_merapi)

SuaraJogja.id - Dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang masih terus diperpanjang menyebabkan pengelola wisata jip di lereng Merapi, Sleman membutuhkan bantuan Pemerintah.

Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi Wilayah Barat Dardiri mengatakan, matinya kegiatan wisata jip di Merapi menyebabkan sejumlah pemilik dan sopir jip Merapi menjual kendaraan mereka. Pasalnya, mereka terlilit kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan.

"Karena tidak ada pengunduran, otomatis dikejar terus, uang dari mana?, otomatis dijual dengan sendirinya sebagian," kata dia, Rabu (18/8/2021).

Dardiri mengatakan, karena kehilangan sumber mata pencaharian mereka, maka para pengelola jip sangat berharap sekali mendapat bantuan.

Baca Juga:Kisah Perjuangan Pahlawan Indonesia di Lereng Merapi, Gua Jepang Jadi Saksi Sejarah

Dardiri memberi permisalan, seandainya ada bantuan berupa padat karya yang diberikan kepada para pengelola jip, hal itu berpotensi memunculkan masalah baru, yakni kerumunan.

"Dulu pernah ada. Tapi sekarang tidak ada lagi," kata dia.

Demikian juga sembako, bantuan berupa sembako sudah sempat datang bagi para pengelola jip. Namun bantuan itu tidak ada lagi.

"Paling tidak, ada rekomendasi untuk tunda angsuran, badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS), paling tidak seperti itu," tambahnya.

Melihat sepinya wisata jip, para pengelola kembali bertani. Beberapa di antara mereka ada yang juga mencoba peruntungan dengan mencari pekerjaan baru.

Baca Juga:Diwarnai Erupsi, Upacara HUT RI di Lereng Merapi Tetap Berlangsung Khidmat

Mengingat program imunisasi Covid-19 semakin gencar dilakukan, Dardiri setuju adanya wacana kartu vaksin digunakan sebagai syarat berkunjung ke tempat wisata.

Terlebih mengingat, sekitar 92% pengelola wisata jip Merapi juga sudah menerima vaksin Covid-19, baik itu dosis pertama maupun dosis kedua.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi Wilayah Timur Bambang Sugeng menerangkan, wisata jip di Merapi hingga kini masih ditutup.

Merespon kondisi itu, pengelola jip pada umumnya kembali bertani dan beternak sapi perah. Sebagian dari mereka juga bekerja di sektor pemecahan batu.

Ada sejumlah dampak perpanjangan PPKM yang hingga kini masih terus dihadapi pengelola jip, tamu yang sudah memesan jasa mereka terpaksa tidak jadi berwisata jip.

Jip yang lama tidak digunakan juga membuat rem, aki, ban dan sejumlah komponen lain kendaraan jip menjadi mudah rapuh.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak