SuaraJogja.id - Media sosial soal lagi-lagi dihebohkan dengan pelaku pelecehan seksual dengan fetish, atau ketertarikan seksual yang intens pada benda mati atau bagian tubuh yang tak lazim. Kali ini fetish mukena yang menjadi perbincangan.
Setelah salah satu korban fetish mukena ini menceritakan kejadian yang menimpanya, pria diduga pelaku yang menyebarkan foto korban membuat video klarifikasi dan permintaan maaf.
Dalam video tersebut, pria berkacamata ini mengaku bersalah karena menyebarkan foto para korban tanpa izin.
"Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang terjadi, dan saya mengaku saya bersalah telah menyebarkan dan tidak meminta izin kepada model yang bersangkutan," ucapnya.
Baca Juga:20 Fetish Teraneh di Dunia, Kenali Cirinya!
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa foto-foto tersebut tak dijual, tetapi untuk konsumsi pribadi.
"Dan saya mau mengklarifikasi bahwa foto tersebut adalah untuk konsumsi saya pribadi, tidak dijual di mana pun. Kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih," lanjutnya.
Sebelum menutup video, dirinya juga berjanji akan menghapus foto-foto para korban yang tersimpan di laptopnya.
"Saya meminta maaf pada semua korban saya, dan saya akan menghapus semua foto yang ada di laptop saya," tutup dia dalam video yang diunngah akun Instagram @nenk_update, Jumat (20/8/2021).
TONTON VIDEONYA DI SINI.
Baca Juga:LENGKAP Pengertian Fetish dan 20 Jenis Fetish Penuhi Nafsu Seksual
Korban fetish mukena
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita mengaku menjadi korban fetish mukena berkedok foto katalog online shop (olshop). Wanita yang juga merupakan seorang model itu membagikan ceritanya melalui sebuah utas di Twitter.
"Fetish Mukena: Pelecehan Foto Berkedok Olshop," tulisnya sebagai judul utas, dikutip SuaraMalang.id, Rabu (18/8/2021).
Dia menceritakan, pengalaman kurang menyenangkan ini berawal dari perjalanan kariernya di awal tahun ini.
"Semenjak mengikuti salah satu pageant, Alhamdulillah mendapat banyak tawaran foto catalog dan endorse. Aku beri inisial GM yah untuk olshop mukena yang akan aku ceritakan," tulisnya.
Dia mengungkapkan, saat itu GM, yang belakangan diketahui adalah Griya Mukena, menjadi sponsor dalam grand final kontes kecantikan yang dia ikuti. Selanjutnya, para pemenang 7 besar diminta untuk memberikan feedback dengan mempromosikan produk melalui IG feed dan instastory.
Dari situlah, owner GM, yang berinisial R, mengenal korban dan menawarkan pekerjaan untuk foto katalog. Kejanggalan mulai dia rasakan saat si R langsung menentukan tanggal tanpa sedikit pun membicarakan soal kesepakatan fee.
Singkat cerita, korban kemudian menjalani sesi pemotretan pertama. Beberapa kejanggalan mulai dia rasakan, seperti lokasi pemotretan yang pindah, hingga dia tidak bertemu dengan R, yang diduga adalah seorang perempuan, tetapi justru bertemu dengan laki-laki berinisial D, yang mengaku sebagai adiknya R. Bahkan, fee yang dijanjikan akan ditransfer ternyata juga tak kunjung didapatkan.
Suatu ketika korban mendapat kabar yang kurang menyenangkan. Foto-foto dia dan model lainnya yang mengenakan mukena ada di sebuah akun fetish mukena.
Model lain sempat menghubungi pelaku, yang ternyata adalah D, untuk menghapus foto-foto tersebut. Bukannya bertanggung jawab, D justru memblokir nomor model tersebut.
Usut punya usut, rupanya pelaku tidak hanya menggunakan satu akun olshop berkedok fetish, tetapi juga beberapa akun lainnya, antara lain akun Instagram @selfie_mukena, @pedulimukenabersih, dan akun Twitter @pecint_mukena.