5 Selter Masih Akif, Dinsos Sleman Tunggu Evaluasi Lanjutan

Eko menjelaskan, di Sleman terdapat lima selter atau Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 05 Oktober 2021 | 12:20 WIB
5 Selter Masih Akif, Dinsos Sleman Tunggu Evaluasi Lanjutan
[ILUSTRASI] Shelter isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Rusunawa Universitas Islam Indonesia (UII), Senin (14/6/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman Eko Suharganto menyatakan bahwa saat ini tingkat keterisian selter penanganan pasien Covid-19 di wilayahnya sudah jauh menyusut. Nantinya akan dilakukan evaluasi lanjutan terkait pemanfaatan sejumlah selter yang ada di Bumi Sembada itu.

Eko menjelaskan, di Sleman sendiri terdapat lima selter atau Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten. Di antaranya adalah Asrama Haji, Rusunawa Gemawang, Selter UII, UNISA dan Balai Besar Latihan Ketransmigrasian (BBLK) Yogyakarta.

"Sekarang hari ini saja keterisian di Asrama Haji hanya 2, lalu Gemawang 1, UII 0, Unisa 0, Balatran juga 0," kata Eko saat dihubungi awak media, Selasa (5/10/2021).

Disampaikan Eko bahwa penurunan keterisian di lima selter yang ada itu sudah dirasakan sejak dua minggu terakhir. Hingga sekarang yang terbukti dari lengangnya selter-selter itu.

Baca Juga:Dinsos DIY Tutup 35 Selter dan Tempat Isoter, Hanya Tersisa 1 yang Masih Aktif

"Sejak dua minggu yang lalu mulai menurun-menurun itu sampai sekarang," ungkapnya.

Ditegaskan Eko hingga saat ini ke lima selter yang ada tersebut masih aktif. Dalam artian jika ada pasien yang terpapar Covid-19 bisa memanfaatkan fasilitas selter itu.

Nantinya akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu dari sejumlah intansi terkait terkait penggunanya. Mengingat kondisi yang sudah jauh berbeda dibanding beberapa lalu.

"Iya masih aktif. Baru akan evaluasi Dinkes maupun BPBD karena keterisian sudah menurun, bahkan kosong rata-rata," tuturnya.

Evaluasi nanti, kata Eko, guna membahas lebih lanjut keberlangsungan lima shelter tersebut. Dengan pertimbangan keterisian selter dan jumlah penurunan kasus harian Covid-19 di Sleman yang sudah semakin baik.

Baca Juga:Kasus Baru Covid-19 Signifikan Menurun, Pemkot Jogja Nonaktifkan Selter Terpadu

"Itu kan perlu evaluasi karena kan terkontaminasinya. Kan sekarang itu untuk Sleman sudah di bawah 25 orang (yang terpapar Covid-19 perhari) itu aja rata-rata mintanya isoman karena tidak berat," ujarnya.

Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan bakal melakukan penutupan bagi kelima selter itu. Atau mungkin dengan menyisakan satu selter yang berstatus stand by.

"Ya mungkin untuk sementara nanti diberhentikan dulu nanti baru kalau memang dibutuhkan nanti diisi kembali. Intinya itu semua masih dalam evaluasi, nanti keputusan lanjut nunggu dari hasil evaluasi," tegasnya.

Ditanya mengenai selter yang berada di desa-desa, Eko mengungkapkan bahwa itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab desa. Sedangkan Dinsos dan Pemkab Sleman hanya sebatas mendukung dari segi bantuan jaminan hidup (jadup).

"Untuk selter desa tidak termasuk, itu pengelolaan dari desa. Kita hanya mendukung dari persiapan jadupnya," tandasnya.

Sebelumnya sebanyak 32 titik selter penanganan pasien Covid-19 yang dikelola oleh Dinas Sosial (Dinsos) DIY resmi dinyatakan tutup. Saat ini hanya tinggal satu selter yang masih aktif dengan satu pasien tersisa.

Tidak hanya 32 titik selter yang dikelola oleh Dinsos DIY saja yang resmi ditutup. Ada pula empat isolasi terpusat (isoter) hasil kerjasama Pemda DIY dan sejumlah instansi yang juga sudah ditutup.

Kendati begitu Kepala Dinsos DIY, Endang Patmintarsih menuturkan selain tersisa satu selter yang aktif, Dinsos DIY juga menyiapkan satu selter dengan status stand by. Satu selter itu adalah Balai Diklat Kemensos yang berada di Jalan Veteran, Yogyakarta dengan kapasitas 100 kamar.

"Kemudian (selter) yang di Jalan Veteran itu kami posisi stand by. Karena saya mau tetap menghidupkan itu satu. Jadi sekarang memang sudah tutup semua kecuali yang selter kabupaten kota," ujar Endang.

Berita Terkait

Kasus siswi sekolah menengah pertama (SMP) yang dibikin bunting oknum tokoh masyarakat Ungasan

denpasar | 22:57 WIB

Penjemputan dilakukan melalui dinas sosial pada hari Kamis, 4 Mei 2023.

batam | 16:14 WIB

Pengemis tersebut diketuhui juga bekerja sebagai pemulung dan tinggal di kolong jembatan.

mamagini | 09:13 WIB

Seorang wanita berinisial T di Bogor kedapatan memiliki cek uang dengan nilai miliaran rupiah.

news | 15:08 WIB

Menjelang Lebaran 2023 ini, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru akan terus secara rutin menggelar razia Gepeng. Pihaknya akan terus menyasar sejumlah ruas jalan yang rawan ditempati Gepeng.

pekanbaru | 15:15 WIB

News

Terkini

Kasus penyakit LSD masih pada tahap pengobatan dan vaksinainasi.

News | 14:40 WIB

Disampaikan Archye, tersangka S merupakan residivis untuk perkara skimming di wilayah Polres Sukoharjo.

News | 21:10 WIB

Para tersangka merupakan kelompok spesial ganjal ATM.

News | 19:20 WIB

Disampaikan Suwondo, sidang etik akan segera dilaksanakan tak lama setelah sidang pidana digelar.

News | 18:30 WIB

Tri menyebut bahwa Jokowi sempat menyebut Wiji Thukul dan keluarganya sebagai teman-teman baiknya.

News | 17:35 WIB

Pengurus Majelis Luhur Tamansiswa Hariyanto menyambut positif kegiatan ini.

News | 16:25 WIB

Djournal Coffee dan The People's Cafe menjadi salah satu opsi yang sayang untuk dilewatkan di Pakuwon Mall Jogja.

Lifestyle | 12:58 WIB

Menurut Sri Sultan HB X, badan siber dan sandi negara memegang memiliki peranan yang sangat strategis di kehidupan masyarakat.

News | 22:22 WIB

resto Bilik Kayu Heritage milik Rafael Alun sudah tidak terlihat menerima tamu lagi. Gerbang depan resto itu pun sudah ditutup rapat.

News | 18:56 WIB

Donasi tersebut dikumpulkan dari hasil penjualan paket buka puasa tahun 2023 Swiss-belboutique Yogyakarta.

Lifestyle | 18:46 WIB

Melihat kebakaran itu, saksi langsung lari ke depan rumah untuk meminta pertolongan kepada warga yang berada di sekitar lokasi.

News | 17:51 WIB

Hingga Maret 2023, BMRI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun.

News | 17:45 WIB

Disampaikan Singgih, berbagai destinasi wisata dan seni budaya harus terus dikembangkan.

News | 17:40 WIB

Dinkes Sleman mencanangkan mencanangkan inovasi program Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis (SIKAT TB).

News | 15:05 WIB

SIKAT TB sendiri adalah layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif

News | 13:15 WIB
Tampilkan lebih banyak