Pendro tak menampik jika kondisi Covid-19 masih mengancam masyarakat ketika tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes). Meski tahu kerumunan berpotensi menimbulkan penularan, dirinya lebih berhati-hati saat melayani pembeli.
![Pedagang oleh-oleh bakpia, Bejo saat melayani pembeli di sekitar Malioboro, Kota Jogja, Minggu (17/10/2021).[Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/17/13489-malioboro.jpg)
"Sebenarnya ya masih takut (Covid-19). Tapi kondiso seperti ini yang kami harapkan. Tapi jika pedagang dan wisatawan saling menjaga prokes, saya kira semua aman," terang dia.
Tak berbeda jauh dengan Pendro, pelaku usaha oleh-oleh bakpia, Bejo (46) juga merasakan pendapatan yang mulai normal. Jika saat pandemi Covid-19 hanya menerima Rp10 ribu. Saat ini per hari bisa mengantongi Rp300 ribu.
"Sekarang sudah bisa mengontrol pengeluaran. Sebelumnya pendapatan kan sangat sedikit. Apalagi membayar cicilan selalu telat, tapi saat ini sudah lebih baik," ujar pria asal Sleman itu.
Baca Juga:Polda DIY Sebut Belum Ada Laporan Terkait Korban Pinjol di Jogja
Kondisi ini diharapkan bisa bertahan untuk pekan hingga bulan selanjutnya. Dirinya hanya menjaga diri dengan mengencangkan prokes dengan menggunakan masker saat melayani pembeli.
Pantauan SuaraJogja.id, Malioboro sudah padat dengan wisatawan. Kebanyakan pengendara datang dengan mobil pribadi dari luar DIY.
Jalan Malioboro juga sudah ramai dengan kendaraan mobil dan motor. Bahkan menjelang petang, kemacetan mulai terjadi di jalan yang segaris dengan sumbu filosofis itu.