SuaraJogja.id - Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya terletak sesudah predikat. Dalam kalimat pasif, umumnya subjek dikenai suatu aktivitas atau perbuatan.
Kalimat merupakan satuan bahasa yang berbentuk kata atau rangkaian kata. Rangkaian kata itu berdiri sendiri dan dapat menyatakan arti yang lengkap.
Dalam literatur lain diterangkan, kalimat juga diartikan sebagai satuan bahasa terkecil yang menyatakan isi pikiran yang disampaikan dengan cara tertulis atau lisan.
Berdasarkan hubungan antara subjek, predikat dan nilai arti, kalimat terbagi menjadi dua, yakni aktif dan pasif. Kali ini akan dibahas mengenai kalimat pasif secara terperinci.
Baca Juga:Terapkan 3 Tips Ini untuk Mengembalikan Mood Belajar!
Sebuah kalimat dikatakan pasif karena subjeknya pasif tidak melakukan pekerjaan, justru dikenai pekerjaan.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapatkan tindakan, perlakuan atau pemberian kata kerja tertentu dalam aktivitas atau tindakannya.
Kalimat pasif menunjukkan jika subjek merupakan bagian yang nenjadi tujuan dari sebuah tindakan atau yang dilakukan.
Dalam struktur kalimat pasif, subjek menjadi bagian yang dikenakan suatu aktivitas atau tindakan. Subjek dalam kalimat pasif tidak berperan sebagai pelaku, tapi tugas pelaku dipegang oleh objek.
Untuk mengidentifikasi sebuah kalimat apakah itu termasuk kalimat aktif atau pasif, bisa diketahui dengan cara mengenali ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri kalimat pasif:
Baca Juga:15 Ucapan Anniversary buat Pacar Tersayang, Sentuh Hatinya di Momen Bahagia
1. Adanya imbuhan pada predikat
Imbuhan yang dimaksud yakni ter-, di-, ter-an dan ter-ke-an. Kata imbuhan ini menunjukkan subjek dalam kalimat itu berperan sebagai pihak yang dikenai aktivitas atau berperan sebagai korban. Jika ada imbuhan itu di suatu kalimat, maka termasuk kalimat pasif.
2. Subjek tidak melakukan tindakan secara langsung
Dalam kalimat pasif, subjeknya berubah menjadi pihak yang dikenakan suatu tindakan. Posisi subjek dalam kalimat pasif adalah objek dalam kalimat aktif. Begitu juga sebaliknya.
3. Mempunyai kata ganti yang bisa menunjukkan suatu kepunyaan
Kata ganti yang menunjukkan kepunyaan, baik orang pertama, kedua atau ketiga disebut pronomina persona. Dalam pembentukan kalimat, pronomina persona bisa bergabung dengan subjek atau objek dan predikat dengan objek.
Jika pronomina persona bergabung dengan predikat dan objek, bisa dipastikan kalimat tersebut termasuk dalam kalimat pasif.
Pada kalimat pasif biasanya pada bagian objek ditandai dengan adanya kata “oleh" atau “dengan”, tapi tidak begitu berpengaruh. Karena, ada tidaknya kata itu tidak merubah makna dari kalimat pasif.
Berdasarkan predikat dan objeknya, kalimat pasif terbagi menjadi empat, yakni:
1. Kalimat Pasif Transitif
Kalimat ini tersusun dari rangkaian antar subjek-predikat-objek dengan diikuti oleh kata keterangan atau kata pelengkap. Jika tidak ada kata pelengkap tidak masalah, karena sudah terangkai menjadi kalimat yang utuh.
Contoh:
- Mobil telah diperbaiki Ayah
- Pisang itu dimakan monyet yang kelaparan
2. Kalimat Pasif Intransitif
Kalimat ini tidak dilengkapi oleh objek. Posisi objek digantikan oleh kata keterangan atau kata pelengkap. Pola yang terbentuk menjadi subjek-predikat-kata keterangan atau subjek-predikat-kata pelengkap.
Contoh:
- Baju itu terkena tinta kemarin sore
- Kucing itu terkurung di dalam kandang
3. Kalimat Pasif Tindakan
Di dalam kalimat ini, predikat berperan sebagai bentuk aktivitas atau tindakan tertentu. Imbuhan bisa ditambahkan pada predikatnya dalam bentuk di atau dalam bentuk di-kan, tergantung kalimat yang akan dirangkai.
Contoh:
- Hasil prakaryaku dibuatkan oleh kakak
- Bangunan itu dirobohkan pemerintah
4. Kalimat Pasif Keadaan
Dalam kalimat ini predikat berperan dalam bentuk keadaan. Imbuhan pada predikat yang disusun dalam sebuah rangkaian kalimat bisa berupa ke-an.
Contoh:
- Orang itu kecelakaan karena mengantuk
- Rumahnya kebanjiran bulan lalu
Demikian penjelasan tentang kalimat pasif. Pada intinya kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu aktivitas atau perbuatan.
Kontributor : Muhammad Aris Munandar