Fungsi Plasenta: Penting Menjaga Janin saat Ibu Hamil

Membran plasenta terdiri dari empat lapisan jaringan berbeda yang tumbuh di antara pembuluh-pembuluh darah janin bayi dan ibu.

Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 11 Desember 2021 | 11:15 WIB
Fungsi Plasenta: Penting Menjaga Janin saat Ibu Hamil
Ibu hamil

SuaraJogja.id - Berikut ini penjelasan mengenai fungsi plasenta. Plasenta atau ari-ari sudah terbentuk sekitar dua pekan setelah pembuahan. Plasenta menempel pada bagian atas, belakang serta samping rahim ibu hamil.

Plasenta mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Membran plasenta terdiri dari empat lapisan jaringan berbeda yang tumbuh di antara pembuluh-pembuluh darah janin bayi dan ibu.

Lapisan ini sangat rapat satu sama lain. Lapisan-lapisan inilah yang membuat aliran darah janin dan ibu tidak bercampur.

Plasenta ini terbentuk secara bersama-sama antara korion (membran luar) frondosum dari ovum dan desidua basalis yang berasal dari ibu.

Baca Juga:Ibu Hamil Sebaiknya Hindari Skincare dengan Bahan Berikut Ini

Prose terbentuknya plasenta akan selesai pada akhir bulan ketiga. Plasenta akan terus tumbuh di sepanjang kehamilan sampai usia 40 minggu.

Pada usia aterm atau sekitar 37-40 minggu, plasenta memiliki berat sekitar seperenam berat bayi dan biasanya berukuran sekitar 20 sentimeter dengan ketebalan 2-3 sentimeter.

Plasenta sendiri memiliki lima fungsi penting. Mulai dari respirasi, nutrisi, ekskresi, proteksi dan produksi hormon. Berikut ini penjelasan dari setiap fungsi plasenta:

1. Respirasi

Plasenta akan membantu proses pertukaran gas. Hal ini karena tekanan aliran darah maternal ke plasenta relatif rendah. Oksigen dari darah ibu berdifusi lewat barrier plasenta.

Baca Juga:Cegah Kematian Ibu Hamil, Wamenkes Dante Bakal Sebar USG di Semua Puskemas Indonesia

Jika ibu mengalami hipoksia atau kondisi rendahnya kadar oksigen di sel dan jaringan, janin akan mengalami hipoksia pula.

Kekurangan oksigen pada janin juga bisa terjadi ketika terdapat gangguan aliran darah plasenta, seperti yang terjadi ketika uterus berkontraksi selama persalinan.

2. Nutrisi

Darah maternal akan memberi nutrisi yang paling sederhana kepada janin, seperti karbohidrat dalam bentuk glukosa, protein dalam bentuk asam amino, lemak dalam bentuk asam lemak, vitamin, mineral dan air.

Plasenta mengubah glukosa menjadi glikogen, menyimpannya dan mengubah kembali ketika diperlukan sampai hati janin berfungsi penuh.

3. Ekskresi

Plasenta mengekskresikan setiap produk limbah. Produk ini sangat sedikit karena semua bahan gizi sudah dalam bentuk siap pakai. Penggunaan zat-zat gizi terutama bagi pembangunan jaringan.

4. Proteksi

Fungsi proteksi pada plasenta didapat lewat dua cara, yakni secara kimia dan fisik. Melalui fungsi enzim, plasenta menghilangkan aktivitas sebagian unsur toksik yang melewati barrier plasenta dan hati janin yang prematur tidak mampu mengatasi unsur toksik tersebut.

Membran plasenta merupakan perlindungan utama bagi janin dan biasanya memberikan suatu pertahanan yang memuaskan terhadap zat berbahaya dari dalam darah ibu.

5. Produksi Hormon

Hormon plasenta yang utama adalah gonadotropin korionik, estrogen, progesteron, relaksin dan laktogenik plasenta.

Demikian pembahasan mengenai fungsi plasenta, yang dikutip dari buku Perawatan Maternitas halaman 37-40, yang dikarang Helen Farren Rn Rm.

Kontributor : Lukman Hakim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak