SuaraJogja.id - Nama ibu kota baru yang bakal dibangun di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur resmi dinamakan Nusantara. Siapa sangka nama ibu kota tersebut sudah pernah dimunculkan sastrawan JS Khairen pada 2013 silam.
Diketahui pemberian nama Nusantara sebagai ibu kota baru disampaikan Presiden Jokowi kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
"Saya baru mendapatkan konfirmasi dari Bapak Presiden Jokowi pada Jumat (14/1). Beliau mengatakan IKN ini namanya Nusantara," kata Suharso dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/20222).
Siapa sangka nama Nusantara nyatanya sudah terprediksi jauh sebelumnya. Hal itu seperti ditulis oleh sastrawan JS Khairen dalam kumpulan cerpennya. Menariknya, nama Nusantara sebagai ibu kota baru itu ditulis dalam beberapa kumpulan cerpennya.
Baca Juga:Jokowi Beri Nama Calon Ibu Kota Baru Nusantara, Ini Alasannya
Lewat unggahan di Instagram dan Twitternya, JS Khairen menunjukkan beberapa novelnya yang menuliskan mengenai nama ibu kota baru yakni Nusantara.
Nama Nusantara tertulis pertama di kumpulan cerpen "Rinduku Sederas Hujan Sore Itu". Di buku yang ditulis pada 2015 itu terdapat sebuah cerpen bertajuk Nusantara Top Secret Project: Rongga Waktu.
"Buku tersebut terbit pada 2017 dan sudah cetak ulang tiga kali," tulisnya.
Setelah itu nama Nusantara juga ada di kumpulan cerpen "Hal yang Tak Kau Bawa Pergi Saat Meninggalkanku" yang diterbitkan pada 2021 lalu.
Dalam cerpen itu disebutkan ibu kota Indonesia pada 2300 bernama Nusantara.
Baca Juga:Terungkap! Calon Ibu Kota Baru Diberi Nama Nusantara
"2022: Nusantara jadi nama ibu kota, 2013: Gue nulis ini," cuit sastrawan yang sudah menerbitkan 14 novel tersebut.
Sosok sastrawan yang pernah terlibat dalam film Humba Dreams karya Miles Film itu mengungkapkan bahwa kemunculan nama Nusantara dipilihnya untuk menamai ibu kota baru dalam cerpennya berasal dari riset dan analisis dari buku sejarah, jurnal serta mendengar kata negarawan.
"lagi-lagi kalau kita sedikit rajin baca buku sejarah, jurnal, sedikit mau mendengar kata negarawan, ilmuwan maka banyak hal kita bisa prediksi kok. Meski akurasinya gak akurat-akurat banget," katanya.
Ikonik di dunia internasional
Sementara itu , Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, alasan pemilihan nama Nusantara tersebut adalah lantaran nama Nusantara sudah dikenal sejak dahulu dan menjadi ikonik di dunia internasional.
Selain itu, nama Nusantara mudah dan menggambarkan kenusantaraan bangsa Indonesia.
"Saya yakin kita semua setuju dengan istilah Nusantara ini," ujarnya.