SuaraJogja.id - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati menyatakan sudah ada 20 klaster keluarga yang ditemukan di wilayah Bumi Binangun sepanjang bulan Februari ini. Jumlah itu melonjak drastis dibanding pada bulan Januari lalu yang hanya mencatat total 6 klaster keluarga saja.
"Jadi di Februari kami sudah mengidentifikasi 20 klaster keluarga. Di Januari ada 6 klaster keluarga," kata Baning kepada awak media, Jumat (11/2/2022).
Disampaikan Baning, berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan gugus tugas dalam klaster keluarga itu terdiri antara 3-5 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan penyebab penyebaran mayoritas berasal dari mobilitas masyarakat yang tinggi.
"Penyebab karena diduga ini adalah mayoritas tadi ada yang dari pelaku perjalanan, kemudian ada yang melakukan mobilitas, beberapa kasus ini adalah mengunjungi tempat-tempat yang ada keramaian misalnya di Jogja, beberapa kegiatan yang sulit dideteksi dan kemudian menularkan kepada keluarganya," paparnya.
Baca Juga:Belum Terdeteksi Ada Omicron, Gugus Tugas Sebut Covid-19 di Kulon Progo Masih Delta
Baning menyatakan bahwa munculnya klaster keluarga itu dibarengi juga lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Tambahan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini didominasi dari kasus kontak erat sebanyak 52 persen.
Kemudian diikuti oleh kasus dari suspek atau orang yang bergejala sebanyak 28,5 persen, lalu sebanyak 7,5 persen itu datang dari para pelaku perjalanan. Sedangkan sisanya berasal dari dampak atau hasil dari screening yang dilakukan.
"Seperti yang saya sampaikan mayoritas kasus 52 persen adalah karena kontak erat. Kontak erat itu ternyata di Februari kita baru sampai tanggal 10 kemarin itu sudah terdeteksi 20 keluarga yang satu rumah itu terkonfirmasi positif lebih dari 2. Itu selain yang klaster (mantenan) Karangsari itu beda lagi," urainya.
Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kulon Progo sendiri menjadi perhatian gugus tugas. Selain kesiapan selter di tingkat desa, sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 pun juga tetap bersiaga jika memang sewaktu-waktu dibutuhkan.
Ia memastikan bahwa kebutuhan oksigen sampai saat ini masih tergolong cukup aman. Begitu juga dengan obat-obatan dan vitamin yang mungkin dibutuhkan masyarakat.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Kulon Progo Meningkat, 6 Balita Ikut Terpapar
"Kalau kebutuhan oksigen sampai saat ini masih aman karena kita juga berharap tidak banyak nantinya yang dirawat di rumah sakit. Kondisi pasien seperti yang juga diberitakan sebelumnya mayoritas adalah OTG. Obat-obatan tersedia cukup," ungkapnya.
Masyarakat yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah, kata Baning, sekarang juga sudah bisa untuk mengakses obat-obatan melalui telemedisin. Obat-obatan itu nantinya akan bisa diambil dan tersedia di apotek-apotek yang sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
"Masyarakat sebenarnya juga sudah bisa mengakses untuk yang isolasi mandiri di rumah bisa mengakses obat-obatan itu melalui telemedisin ya itu bisa mengambil obatnya di apotek yang sudah bekerja sama dengan Kemenkes, akan mendapat vitamin dari sana," tandasnya.