SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ratusan guguran lava dan sejumlah awan panas dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, aktivitas tersebut tercatat pada periode 25-31 Maret 2022.
"Pada minggu ini terjadi 2 kali awanpanas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur 2.500 meter," kata Hanik dalam keterangannya, Jumat (1/4/2022).
Selain awan panas guguran yang masih terus muncul, BPPTKG juga mencatat aktivitas luncuran lava dari puncak Merapi dengan intensitas yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir.
Baca Juga:Sempat Diguyur Hujan, Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Kilometer ke Barat Daya
"Guguran lava teramati sebanyak 118 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," ungkapnya.
Disampaikan Hanik, dalam pekan ini, analisis morfologi menunjukkan adanya sejumlah perubahan di kubah lava. Tepatnya untuk kubah lava barat daya yang teramati ketinggiannya bertambah sekitar 4 meter.
Sedangkan untuk kubah lava tengah tidak teramati ada perubahan morfologi yang signifikan. Baik dari volume maupun ketinggian.
"Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik," tuturnya.
Hanik menuturkan intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Dengan dominasi dari kegempaan guguran yang mencapai 745 kali dalam sepekan terakhir ini.
Baca Juga:Gunung Merapi Luncurkan 10 kali Lava Pijar, Jarak Luncur Maksimal 2000 Meter ke Arah Barat Daya
Terkait dengan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini, kata Hanik menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,3 cm per hari.
Terkait jujan di puncak Merapi, disampaikan Hanik, sempat tercatat intensitas curah hujan sebesar 39 mm/jam selama 85 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 28 Maret 2022. Saat itu dilaporkan pula terjadi lahar di Sungai Senowo.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.