Kisah Anak Loper Koran Gunungkidul Raih Cum Laude di UGM, Sempat Ragu Kuliah hingga Salah Jurusan

Ketika SMA, sebenarnya ia ragu akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi atau tidak.

Eleonora PEW
Rabu, 31 Agustus 2022 | 09:29 WIB
Kisah Anak Loper Koran Gunungkidul Raih Cum Laude di UGM, Sempat Ragu Kuliah hingga Salah Jurusan
Indah Choirunnisa, anak loper koran Gunungkidul yang berhasil raih cum laude di UGM - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Indah Choirunnisa (23) menjadi salah satu mahasiswa yang meraih predikat cum laude dalam wisuda sarjana yang digelar oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu (27/8/2022) lalu. Tak banyak yang tahu bahwa Indah adalah anak seorang loper koran di Gunungkidul.

Indah adalah putri sulung dari pasangan Muryadi Ilyas (52) dengan Giyanti. Sang bapak, Muryadi, adalah seorang loper koran yang biasa mengantar ke kompleks Pemkab Gunungkidul dan sekitarnya. Sementara ibunya, Giyanti, adalah ibu rumah tangga.

Melalui perjuangan panjang, warga Dusun Tawarsari, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul ini mampu meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,65. Hidup prihatin agar tetap kuliah dilakukan oleh Indah.

Ditemui di rumahnya, Indah menyadari berasal dari keluarga yang pas-pasan. Kendati hanya seorang loper koran, tetapi bapaknya telah mati-matian memperjuangkan pendidikannya. Bapaknya tak pernah lelah mencari rejeki dalam kondisi apapun.

Baca Juga:Viral Momen Wisudawan Terbaik UGM Dapat IPK 4, Warganet Ikut Cemas: Tetangga Auto Minder

"Alhamdulillah semuanya berkat Bapak dan Ibu, sehingga saya bisa mencapai seperti ini," tutur Indah, Selasa (30/8/2022).

Indah mengaku tidak malu dengan profesi bapaknya. Bahkan ia sangat bangga dengan kedua orang tuanya, yang telah berhasil mendidiknya hingga bisa seperti sekarang ini. Ia berterima kasih kepada kedua orang tuanya, yang telah berjuang banting tulang.

Selain dididik agama dengan kuat, Indah juga dididik untuk mandiri sejak kecil. Indah diupayakan untuk tidak bergantung kepada orang tuanya. Bahkan ketika TK dan SD, Indah sudah berangkat sendiri ke sekolah dengan jalan kaki.

"Bapak sudah berangkat selepas subuh sementara Ibu sibuk mempersiapkan segala keperluan saya dan adik," tuturnya.

Ketika SMA, sebenarnya ia ragu akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi atau tidak. Ia merasa kasihan dengan kedua orang tuanya karena dipastikan akan terbebani ketika dirinya melanjutkan ke bangku kuliah

Baca Juga:Pantas Mahfud MD Bisa Ungkap Kasus Kematian Brigadir J, Ternyata Hobi Makan di Warteg dan Kho Ping Hoo

Namun atas dorongan orang tuanya, Indah akhirnya turut seleksi. Melalui program beasiswa bidik misi akhirnya ia bisa lolos SNMPTN. Kala itu, awalnya ia diterima di Ekonomi Manajemen UNY. Dia memang sejak SMP menyukai pelajaran Akuntansi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak