Namun tiba-tiba khusus Bus Trans Jogja bisa melawan arah. Selain tidak kondusif dan kurang pas, tentunya usaha-usaha rakyat kecil seperti tukang becak yang ada di Pasar Kembang itu jadi semakin sulit mendapatkan pelanggan.
"Banyak sih warga yang ga setuju dengan kebijakan itu. Karena memang kurang pas juga sama kebijakan awalnya yang hanya boleh satu arah. Tapi kok akhirnya malah dilawan juga. Yang pasti tukang becak jadi terganggu sih dengan kebijakan itu, karena kan jadi semakin sepi.", jelas Muji.
Sebelumnya Dishub DIY memberlakukan contraflow khusus Trans Jogja di kawasan Jalan Pasar Kembang sejauh 500 meter.
Pemberlakuan tersebut dilaksanakan selama tiga bulan.
Baca Juga:Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie: Kita Ini Urus Kode Etik Hakim, Kok Disuruh Nilai Putusan MK, Gimana?
Untuk titik-titik drop off penumpang yang akan naik dari Stasiun Tugu Yogyakarta, termasuk penumpang Kereta Api (KA), Dishub masih menyebar di dua titik. Yaitu di depan pintu utama Stasiun Tugu Yogyakarta dan utara pertigaan Jlagran Lor.
Kedepan drop off rencananya akan dijadikan satu titik saja. Kebijakan ini diberlkukan untuk mengurangi tundaan lalu lintas.
Sebab bila dijadikan satu di Jlagran Lor akan menghambat akses masuk Trans Jogja di titik awal contraflow. Namun bila diletakkan di depan pintu utama Stasiun Yogyakarta maka akan menghambat arus lalu lintas pada ruas Jalan Pasar Kembang.
"Perlu dibuat drop off box kotak (marka khusus drop off-red) dengan posisi lokasi memanjang di barat Jlagran Lor sisi utara, dengan aturan waktu maksimal tertentu utk menurunkan penumpang," imbuhnya.
Kontributor: Fristian Setiawan