Elizabet sendiri mengungkapkan ada proses panjang dalam pembuatan karya ini. Mengingat material yang diambil dari serat dan dituangkan dalam pertunjukan audio visual.
Tantangannya tak berhenti di situ, mengingat serat Centhini yang masih berbahasa Jawa. Apalagi Elizabeth yang merupakan orang Perancis agak sulit untuk mengartikan.
Belum lagi, kata Elizabeth Serat Centhini merupakan karya cukup tebal dengan 1.200 halaman. Dalam prosesnya, dia semakin mengagumi sosok Centhini.
"Ya untuk mengartikan bahasa Jawa di sini [serat Centhini] yang susah. Sehingga saya harus bekerjasama dengan ahli bahasa Jawa. Namun kemudian saat menggali lebih dalam ternyata Centhini adalah tokoh utama suluk adiluhung Jawa," ungkap Elizabeth.
Baca Juga:Jokowi dan Ganjar Pranowo Sama-sama Berada di Jogja, Ada Apa?
Pertunjukan ini sebagai bagian dari festival, pameran dan pasar seni rupa kontemporer tahunan yang digelar ARTJOG. Sekaligus sebagai komitmen ARTJOG untuk menjadi ruang pertemuan antara seni, dalam hal ini seni pertunjukan dengan masyarakat.
Pertunjukan yang dimulai pada pukul 19.30 WIB itu selesai sekitar pukul 20.20 WIB. Masyarakat yang hadir pun tampak antusias menikmati pertunjukan tersebut. Pertujukan ini turut melibatkan Anon Suneko sebagai komposer dan Sarah Diorita sebagai performer.